REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) membatasi jumlah barang bawaan para penumpang hingga maksimum berat 20 kilogram selama musim mudik 2016. .
Kepala KAI Daop 1 John Roberto menyampaikan pemberlakuan aturan ini dilakukan agar memberikan rasa nyaman dan ketertiban para penumpang. Sebab, selama ini tak sedikit penumpang yang mengeluhkan banyaknya barang bawaan penumpang yang mengganggu penumpang lainnya.
"Karena kalau itu tidak kita berlakukan itu bisa sangat mengganggu barang-barang bawaan mereka. Bisa di kereta orang sampai tidak bisa lewat, karena saking gede-gedenya barang-barangnya sehingga itu kita batasi," jelas John Roberto di Stasiun Senen, Jakarta, Senin (4/7).
Sejauh ini, PT KAI pun menyediakan timbangan khusus untuk memeriksa berat barang bawaan para penumpang. Jika melebihi ketentuan berat yang diberlakukan, maka penumpang akan dikenakan tarif tambahan. Aturan ini, kata dia, diberlakukan di seluruh DAOP PT KAI.
Lebih lanjut, terkait puncak arus mudik penumpang kereta api, John menyebut puncak arus mudik sudah terjadi pada Sabtu (2/7) kemarin. "Jadi puncak itu bagi kami adalah pada saat tempat duduk yang kami sediakan itu habis terjual 100 persen. Jadi tidak ada puncak-puncakan, pokoknya terjual habis. Berarti ya itulah habis terjual puncaknya. Jadi kemarin 100 persen itu di hari Sabtu H-4, disitu," jelas dia.
Sementara itu, pada hari ini jumlah penumpang kereta api tercatat sekitar 23 ribu orang. PT KAI juga memprediksi jumlah penumpang kereta pada esok hari mencapai sekitar 23 ribu orang.
Menurut John, PT KAI telah mempersiapkan tujuh rangkaian kereta untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang. Namun, hingga saat ini, PT KAI baru mengeluarkan lima rangkaian kereta. "Jadi kita tahun ini nambah sebenarnya tujuh rangkaian, tapi baru lima yang keluar. Empat eksekutif satunya ekonomi yang kita siapkan," jelas dia.
Jumlah penumpang kereta api pada tahun ini juga tercatat mengalami peningkatan hingga 16 persen dari tahun kemarin. Mayoritas para penumpang pun menggunakan kereta dengan tujuan daerah Jawa Tengah. "Kutoarjo, Purwokerto, Jateng paling banyak," tutup John.