Semakin Sehat di Akhir Ramadhan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Agung Sasongko

Senin 04 Jul 2016 13:49 WIB

Indra Sjafri Foto: Republika/Wihdan Hidayat Indra Sjafri

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak ada halangan untuk tetap fit dan bugar selama berpuasa. Prinsip inilah yang dipegang, Pelatih tim sepakbola Bali United Indra Sjafri. Bagi dirinya dan tim yang ia pimpin puasa bukanlah hambatan untuk tetap berlatih dan berprestasi. Sebagai pelatih papan atas, Indra memang dikenal berprinsip kuat saat puasa Ramadhan. Baginya puasa justru menjadi keistimewaan bagi pemain sepakbola muslim.

Sebab bagi seorang muslim dan olahragawan, puasa merupakan media menjaga kebugaran dan kesehatan. Sehingga tidak ada yang perlu dipertentangkan atau diperdebatkan antara puasa dan latihan atau pertandingan.

“Kalau pemain itu seorang muslim prinsipnya jangan sampai berpuasa aktivitasnya jadi terganggu,” kata pria kelahiran Lubuk Nyiur, Pesisir Selatan, Sumatera Barat ini.

Dengan keyakinan itu, ia yakin mampu tetap lancar mengatur tempo latihan dan permainan selama Ramadhan. Terlebih saat ini ia melatih klub sepakbola daerah, Bali United dimana ada dua kelompok, setengah muslim dan nonmuslim. “Kita tetap perlakukan kepada semua pemain sama. Namun bisa jadi dengan jadwal berbeda.”

Kalau ada latihan pagi ia utamakan pemain muslim, yang non muslim diistirahatkan. Sedangkan kalau jadwal latihan siang atau sore, sebaliknya. Untuk jadwal pertandingan, alhamdulillahnya banyak dilakukan di malam hari, dan lancar saja, tidak ada masalah. Begitu juga saat ia membimbing tim nasional junior usia 17 dan 19 tahun, U17 dan U19.

Mantan pemain di PSP Padang ini menceritakan salah satu yang paling berkesan saat puasa adalah persiapan tim nasional U 19 satu bulan di Jogja, saat itu latihan dilakukan secara ketat dalam keadaan berpuasa. Hampir semua yang dilakukan bahkan sesuai rencana. Misalnya, latihan jalan ibadah tetap jalan, maka latihannya setelah tarawih.

Walau terkadang memang tantangan itu ada. Seperti bila ada pertandingan di luar negeri biasanya kendala waktu. Jam berpuasa akan lebih lama, sehingga waktu berbuka bisa ditambah beberapa jam lagi. Jadi ia menegaskan jangan sampai perintah agama seolah menyulitkan kita. Seharusnya kita lah sebagai manusia mengatur dan menyesuaikan dengan jadwal aktivitas kita.

“Itu yang saya lakuin, saya atur semuanya. Saya tidak mau mengalah karena puasa,” ujar dia. Ia yakin puasa sebenarnya bisa menjadi penambah semangat pemain. Cuman memang diakuinya, perlu pengaturan asupan menu dan cairan agar stamina pemain tidak terganggu.

“Jadi puasa tidak membuat kita memalaskan pemain, justru mereka merasa lebih fit dan bugar saat puasa. Tidak mengeluh lemah dan lemas,” kata dia.

Sama seperti ia melatih Bali United saat ini, pemain muslim dan non muslim dikasih pilihan menyesuaikan waktu. Dan mereka yang non-Muslim tidak keberatan dengan hal itu.

Bahkan ia pribadi juga tidak pernah meminta pemain muslim untuk membatalkan puasanya karena alasan pertandingan. Ia menceritakan, pernah satu ketika disampaikan oleh ustaz, saat memimpin timnas kalau mereka bertanding demi negara dan bangsa, boleh berbuka atau membatalkan puasanya.

Namun pemain tetap enggan membatalkan puasanya. Menurutnya itu karena para pemain yakin puasa justru bisa membantu badan lebih fit dan bugar, bukan justru sebaliknya. Karena latihan di sore hari, dan seringkali bertanding di malam hari.

Dan di dunia manapun, tidak ada pemain bola yang tidak berpuasa. Karena sebagaimana atlet, mereka tetap harus menjaga pola makan dan menu makanan. Nah, bagi kita puasa justru membantu. Jadi tinggal mengatur menu makanan apa yang tetap menjaga stamina, karena pola makannya sudah terjaga melalui puasa.

Indra bahkan menegaskan ketika ia dan pemain selesai di akhir Ramadhan, tim menjadi lebih taat aturan. Tim menjdi lebih disiplin dan pemain yang berpuasa cenderung lebih bugar. Karena puasa mengatur pola makan dan kita menyesuaikan waktu secara ketat sehingga lebih disiplin.

Dan tentunya sebagai muslim, ia juga berharap setelah puasa ini ketakwaan kita juga bertambah. Sebab aktivitas berpuasa bukan kemudian memaksa orang dan membuat kita tidak berprestasi. Justru sebaliknya tambah produktif.

“Buktinya kita tambah fit, kompetisi berjalan terus tidak ada yang terganggu dan pemain juga semakin bugar dan sakit,” ujar Indra yang terkena saat membawa timnas UU19 juara di AFF 2013 lalu. Jadi, lanjutnya kita yakinkan saja, aturan agama tetap baik untuk manusia. Kita tinggal mengatur lebih produktif.