Strategi Dishub Jabar Atasi Kemacetan Panjang di Brexit

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Bilal Ramadhan

Senin 04 Jul 2016 13:40 WIB

Kendaraan pemudik terjebak macet panjang menuju pintu keluar Tol Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah , Jumat (1/7).(Republika/Wihdan Hidayat) Foto: Republika/Wildan Hidayat Kendaraan pemudik terjebak macet panjang menuju pintu keluar Tol Brebes Timur, Brebes, Jawa Tengah , Jumat (1/7).(Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, CIKOPO -- Kemacetan seolah tiada selesainya dihadapi para pemudik di ujung Tol Cipali yang pintu keluarnya berada di Tol Brebes Timur, Jawa Tengah (belakangan pintu ini kerap disebut Brexit -Brebes Exit-).

Sejak H-3 malam, ribuan kendaraan harus mulai menemui kemacetan puluhan kilometer menuju Brexit. Usai berjam-jam mengatre untuk keluar tol, pemudik kembali menemui macet di jalur arteri Brebes. Kepadatan disebabkan bertemunya arus asal Pantura dan gelombang dari Brexit.

Fenomena para pengemudi yang memburu SPBU terdekat untuk mengisi bensin jadi permasalahan baru. Mayoritas kendaraan mudik kehabisan bensin akibat kemacetan. Ini membuat antrean panjang SPBU mengular hingga badan jalan. Tak ayal, kemacetan pun kembali terjadi bahkan hingga H-2, Senin (4/67) siang ini.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Jawa Barat Dedi Taufik pun memerintahkan pasukan Dishub untuk melakukan respons. Dia mengatakan, petugas setempat harus membantu pemudik dengan sistem 'jemput bola'.

"Di situ harus ada sikap, petugas bantu ambil bensin. Lalu berikan kepada pemudik yang sudah mau habis bahan bakarnya. Lima liter cukup, lalu nanti kendaraan suruh melaju sampai SPBU lainnya yang di depan," kata Dedi kepada Republika.co.id di Pos Utama Ramadhaniya, Senin (4/7).

Dedi juga telah meminta agar petugas Dishub setempat memasang pagar betis di SPBU atau pintu tempat istirahat yang jadi titik kemacetan. Nantinya, pemudik yang hendak masuk SPBU atau tempat istirahat  akan diminta untuk maju terus.

"Diminta maju terus ke SPBU atau tempat istirahat yang antreannya tidak menyebabkan kemacetan," kata Dedi.

Terpopuler