REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- PT Kereta Api Indonesia (PT KAI) menerapkan tarif batas atas (TBA) untuk tiket kereta eksekutif selama masa angkutan Lebaran 2016.
"Tarif batas atas itu mulai berlaku pada H-8 hingga H+8 Lebaran 2016," kata Manajer Humas PT KAI Daerah Operasi 7 Madiun, Supriyanto di Madiun, Senin (4/7).
Menurut dia, terdapat enam kereta eksekutif melintasi wilayah Daop Madiun yang menerapkan tarif batas atas, yakni KA Bima, Argowilis, Gajayana, Malabar, Turangga, dan Bangunkarta.
KA Bima relasi Malang-Jakarta berkapasitas 400 tempat duduk, tiketnya mencapai Rp 595 ribu. KA Argowilis relasi Gubeng-Bandung dengan 250 tempat duduk bertarif Rp 615 ribu, KA Gajayana relasi Malang-Jakarta dengan 400 tempat duduk bertarif Rp 635 ribu.
Kemudian, KA Bangunkarta jurusan Gubeng-Gambir tiketnya mencapai Rp 600 ribu, KA Malabar Malang-Bandung dengan kapasitas 100 tempat duduk tiketnya mencapai Rp 535 ribu dan KA Turangga Surabaya-Bandung dengan 350 tempat duduk mencapai Rp 615 ribu.
Ia menjelaskan, tarif batas atas juga diterapkan pada KA Mutiara Selatan kelas eksekutif dan bisnis dengan tarif Rp 395 ribu. Itu sesuai dengan kebijakan pusat.
"Total jumlah tempat duduk yang disediakan kereta eksekutif tersebut mencapai 1.500 kursi lebih," kata dia.
Dengan kondisi tersebut, dipastikan PT KAI dapat meraup untung maksimal. Pendapatan tersebut masih ditambah dengan penjualan tiket KA ekonomi public service obligation (PSO) yang masih bertarif reguler.
"Di antaranya KA Brantas Rp 95 ribu, Sri Tanjung Rp 94 ribu, Logawa Rp 74 ribu dan Kahuripan Rp 84 ribu. Namun semuanya telah habis terjual, baik tiket KA ekonomi, bisnis, amaupun eksekutif," katanya.
Supriyanto menambahkan, volume penumpang yang menggunakan jasa kereta api di wilayah Daop Madiun pada masa angkutan Lebaran tahun 2016 secara total diprediksi akan meningkat empat persen dibandingkan tahun lalu pada periode yang sama.
Data Humas PT KAI Daop 7 Madiun mencatat, volume penumpang selama masa angkutan Lebaran 2015 yang berlangsung selama 22 hari, mencapai 225.429 orang. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat menjadi 234.429 penumpang di 2016.