Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Anggota Brimobda Bali memeriksa senjata menjelang bertugas saat mulai dibukanya posko terpadu Idul Fitri 1437 H di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Jumat (24/6).
REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Pengelola Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali memperketat pengamanan saat musim mudik Lebaran 2016 dengan melibatkan petugas gabungan.
"Semua keamanan kami sasar yang bisa mengancam bandara termasuk ancaman teroris," kata Komandan Regu Pengamanan Objek Khusus Kawasan Bandara, Kolonel (Pnb) Danet Hendriyanto usai memimpin apel pengamanan bandara setempat di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Senin (4/7).
Sebanyak 1.488 personel gabungan terlibat mengamankan operasi Lebaran di bandara setempat terdiri dari petugas bandara setempat, TNI AD, TNI AU, TNI AL, Brimob Polda Bali, Polsek KP3 Bandara Ngurah Rai, Kesehatan Pelabuhan, Otoritas Bandara dan Basarnas.
Dalam apel pengamanan itu diikuti 250 personel perwakilan dari ribuan personel yang dilaksanakan di depan areal pintu masuk bandara. Dia menjelaskan personel telah dibagi tugas ke beberapa titik di kawasan tersebut mulai dari pinggiran bandara hingga kawasan kargo.
Beberapa petugas tersebut juga bertugas di posko terpadu Lebaran 2016 yang didirikan di Terminal Keberangkatan Domestik. General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai Trikora Harjo menjelaskan pengamanan tersebut untuk memberikan rasa nyaman kepada penumpang baik yang tiba di Bali maupun yang mudik meninggalkan Pulau Dewata.
Bandara Ngurah Rai menerima 226 penerbangan tambahan yang diajukan tujuh maskapai untuk rute domestik dan internasional.
Rute domestik paling banyak dituju Jakarta, Surabaya dan Bandung. Sedangkan rute internasional, yakni Kuala Lumpur dan Taipei.