REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Libur Hari Raya Idul Fitri merupakan agenda yang tidak bisa ditinggalkan. Bahkan banyak masyarakat yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berwisata bersama keluarga.
Saat ini hampir semua hotel di Sleman, Yogyakarta sudah dipenuhi wisatawan libur Lebaran.
Ketua Perhimpunaan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta, Istidjab mengatakan sejak H-4 atau Sabtu (2/7) hotel-hotel di Sleman sudah dipenuhi pengunjung. Mereka kebanyakan merupakan keluarga yang memanfaatkan waktu libur untuk berwisata ke Yogjakarta.
Cuti bersama Lebaran kali ini cukup panjang, yakni sembilan hari. "Dari hotel ring satu sampai ring tiga banyak yang sudah terisi. Rata-rata okupansinya sudah terpenuhi 90 persen lebih," kata Istidjab, Senin (4/7).
Bahkan ia memperkirakan pada H-2 ini okupansi hotel sudah mencapai 100 persen. Melihat kondisi tersebut, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sleman menyediakan alternatif akomodasi lain, yakni desa wisata.
"Mengingat saat ini, bermalam di desa wisata sudah mulai menjadi tren bagi sebagian wisatawan," ujar Kepala Disbudpar Sleman, AA Ayu Laksmidewi.
Menginap di desa wisata akan memberikan sensasi tersendiri karena suasananya sangat berbeda dengan kamar hotel. Menginap atau live-in di desa wisata layaknya tinggal di keluarga sendiri dengan suasana alami pedesaan dan dengan keakraban pemilik rumah. Wisatawan juga dapat melakukan aktivitas tradisional bersama dengan warga setempat.
Di antara desa wisata yang siap menerima tamu adalah Desa Wisata Tanjung 26 kamar dengan kapasitas 60 orang, Desa Wisata Sidoakur 12 kamar kapasitas 25 orang, Desa Wisata Brayut 10 kamar kapasitas 20 orang, Desa Wisata Grogol 5 kamar kapasitas 10 orang, Desa Wisata Brajan 8 kamar kapasitas 16 orang, Desa Wisata Pulesari 50 kamar kapasitas 100 orang, Desa Wisata Pentingsari 75 kamar kapasitas 150 orang.
"Setidaknya pada H+2 Idul Fitri, beberapa desa wisata di Sleman sudah dapat menerima wisatawan menginap atau sekadar untuk melakukan pertemuan-pertemuan, sepertinya acara syawalan keluarga atau trah atau pertemuan komunitas," kata Ayu.