Mengapa Brexit Masih Macet Parah? Ini Penjelasan Kemenhub

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya

Senin 04 Jul 2016 09:17 WIB

Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7). Puncak arus mudik pada H-4 Lebaran volume kendaraan yang melintas tol meningkat dibandingkan H-5 dan mengakibatkan kemacetan panjang di pintu keluar tol tersebu Foto: Antara Kendaraan pemudik antre menuju gerbang exit tol Pejagan-Brebes Timur, Jawa Tengah, Sabtu (2/7). Puncak arus mudik pada H-4 Lebaran volume kendaraan yang melintas tol meningkat dibandingkan H-5 dan mengakibatkan kemacetan panjang di pintu keluar tol tersebu

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpukan kendaraan pemudik masih terjadi di exit tol Brebes Timur (Brexit). Bahkan kondisi ini masih terjadi hingga Senin (4/7) pagi ini. Kemacetan yang terjadi sejak Sabtu (2/7) kemarin membuat banyak kendaraan juga terpaksa menunggu berjam-jam untuk bisa melanjutkan perjalanan mudik. 

Lantas apa yang menyebabkan Brexit menjadi begitu macet tahun ini?

Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Puji Hartanto menyebutkan, rekayasa lalu lintas yang dilakukan oleh pihak kepolisian menjadi salah satu solusi mengatasi penumpukan kendaraan di Brexit. Ia mengungkapkan, sejak Ahad (3/7) kemarin pihaknya bergabung dengan tim dari kepolisian untuk meninjau lapangan langsung, menyisir jalur mudik dari Semarang ke arah barat termasuk Brebes. 

Puji menyebutkan, dari pengamatannya di lapangan ada sejumlah poin penting yang menjadikan Exit Brebes Timur begitu padat. "Pemudik tetap antre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) keluar Brexit untuk isi bensin karena bensin mau habis sehingga menimbulkan antrean dan penyempitan jalur," ujar Puji, Senin (4/7).

Ia menilai, kondisi semakin menipisnya bahan bakar membuat pengendara langsung mencari SPBU terdekat. Akibatnya, antrean panjang di SPBU bisa merembet dan menyebabkan kemacetan. Selain itu, Puji juga menyebutkan jumlah kendaraan motor roda dua dan empat yang melonjak tajam membuat jalan kelebihan kapasitas. 

"Kapasitas jalan tidak bisa lagi menampung, menurut Polri ruas jalan sudah terisi semua. Tidak ada lagi ruang," katanya. 

Kondisi ini memaksa kendaraan menumpuk dengan laju hanya 5 km per jam saja. Selain itu, aktivitas masyarakat Brebes yang padat di dalam kota juga dinilai memengaruhi kelancaran kendaraan untuk keluar tol. 

"Petugas Polri, Dishub, sudah aktif atur lalu lintas. Rekayasa lalu lintas sudah dilakukan secara optimal dengan pola 3:1," ujar Puji. 

Sementara itu, pihak Pertamina juga menegaskan bahwa pasokan BBM khususnya di daerah Brebes aman. Bagi kendaraan yang kekurangan BBM di tengah jalan, bisa mengakses BBM dalam kemasan sehingga tidak harus antre lama di SPBU. 

Terpopuler