Pemudik Harus Antre Hingga 24 Jam di Pelabuhan Torobulu

Red: Nidia Zuraya

Senin 04 Jul 2016 07:29 WIB

Ratusan kendaraan pemudik mengantre untuk masuk kapal feri di pelabuhan. Ilustrasi  (Republika/Prayogi) Ratusan kendaraan pemudik mengantre untuk masuk kapal feri di pelabuhan. Ilustrasi (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Puncak arus mudik Lebaran 2016 di Pelabuhan Feri Torobulu-Tampo (Kabupaten Konawe Selatan-Muna) yang terjadi sejak H-4 atau Jumat (1/7) dengan antrean pemberangkatan penumpang pengguna kendaraan pribadi mencapai 20-24 jam lebih.

Menurut sejumlah penumpang yang menyeberang melalui Pelabuhan Torobulu-Tampo, Senin (4/7), mengatakan lamanya harus antre di pelabuhan penyeberangan kapal itu menyusul jumlah kendaraan yang mudik tahun ini meningkat signifikan.

"Kalau tahun lalu, kami hanya antre 8-10 jam baru bisa menyeberang dengan dua kapal feri yang disediakan PT ASDP, namun tahun ini justru lebih lama lagi karena ada yang antre melebihi 20-24 jam," kata La Ode Armin, salah seorang penumpang tujuan Raha Kabupaten Muna.

Menurut Armin, dirinya mendapat nomor antrean (masuk pintu pos, Red) sejak Minggu (3/7) pukul 01.00 WITA, namun baru bisa berangkat dari Torobulu-Tampo esok harinya pada Senin (4/7) pada pukul 07.30 WITA.

Hal senada diungkapkan Juli Ahmad, penumpang asal Kota Kendari dengan tujuan ke Kota Raha Kabupaten Muna yang harus menginap di sekitar Pelabuhan Torobulu selama 15-16 jam, karena padat penumpang yang membawa kendaraan pribadi. 

"Penumpang mudik yang membludak menggunakan jasa penyeberangan adalah warga yang menggunakan kendaraan roda dua, sehingga bagi penumpang yang menggunakan roda empat harus menunggu antrean cukup lama," ujarnya pula.

Kepala UPTD Pelabuhan Penyeberangan Torobulu-Tampo Dinas Perhubungan dan Kominfo Sultra Muhammad Yasid mengakui puncak arus mudik lebaran di pelabuhan itu terjadi sejak H-4 hingga H-2 dengan jumlah kendaraan roda empat rata-rata 200-250 unit kendaraan per hari.

Sedangkan untuk penumpang yang menggunakan kendaraan roda dua juga meningkat signifikan dengan rata-rata 500-700 unit kendaraan setiap hari atau meningkat 20-35 persen dibanding dengan tahun sebelumnya.

Padahal, kata Yasid, jalur alternatif lain sudah ada melalui Pelabuhan Penyeberangan Amolengo-Labuan (Konawe Selatan-Buton Utara) juga sudah difungsikan sejak tiga bulan lalu, sehingga penumpang mudik dengan tujuan Kota Baubau, Buton Tengah, Buton Selatan, dan Buton tidak lagi harus melewati jalur Torobulu-Tampo.

Terpopuler