REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Sebanyak 17.429 orang penumpang yang berasal dari 685 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) dan antarkota dalam provinsi (AKDP) masuk ke Terminal Induk Rajabasa Bandarlampung pada tiga hari menjelang Lebaran 2016.
Suasana penumpang mudik di Terminal Rajabasa Bandarlampung, Ahad (3/7), menunjukkan jumlah kedatangan penumpang cenderung menurun dibandingakan pada H-4 dan H-5 sebelumnya yang mencapai 18.168 orang dengan bus pengangkut 630 unit.
Sedangkan pada H-5, jumlah keberangkatan lebih ramai dibandingkan pada H-4. Untuk keberangkatan pada H-4 dengan jumlah bus 672 dan total peumpang 17.281, pada H-5 untuk keberangkatan jumlah penumpang 18.491 dengan bus 639 unit.
Kepala Terminal Rajabasa Bandarlampung Antoni Makki mengatakan ada tren yang berbeda pada lebaran tahun ini, yaitu jumlah keberangkatan melalui terminal induk ini lebih ramai dibandingkan penumpang yang masuk.
"Jumlah penumpang yang masuk lebih rendah jika dibandingkan dengan keberangkatan, dan puncak arus mudik telah terjadi kemarin," kata dia pula.
Pada saat ini, jumlah penumpang arus mudik mulai menurun 10 persen, dibandingkan kemarin yang menumpuk hingga 18 ribu orang.
Diprediksi setelah Lebaran, arus balik akan meningkat cepat, jika dibandingkan dengan kedatangan penumpang. "Antisipasi sudah kami lakukan, bus sebanyak 600 unit lebih sudah disiapkan untuk keberangkatan dan ruangan untuk menunggu pun sudah dirapikan," katanya lagi.
Menurutnya, jika ada penumpang yang datang malam hari atau pun waktu subuh seperti saat ini di Terminal Rajabasa sudah menyiapkan ruangan khusus agar pemudik lebih nyaman dan terjaga keamanannya.
Ia mengimbau untuk penumpang yang baru datang dari Pelabuhan Bakauheni atau wilayah lainnya di Terminal Rajabasa, agar segera merapat langsung ke pihak keamanan setempat.
"Diharuskan merapat langsung ke pihak keamanan yang sudah siap menunggu di bawah bus, dan jika ada yang menarik barang segera melaporkannya kepada petugas," katanya lagi.