REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tahun ini Kementerian Perhubungan menyediakan kuota angkut mudik gratis sebanyak 12 ribu unit sepeda motor dan 24 ribu penumpang. Angka tersebut naik hampir empat kali lipat dibanding pada 2015 yakni 3.200 unit sepeda motor dan 7.400 penumpang.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan mengatakan program mudik gratis bagi pengguna sepeda motor bertujuan untuk menekan angka kecelakaan jalan raya yang biasanya didominasi oleh pengendara sepeda motor. Selain itu, program ini juga merupakan upaya untuk mengendalikan volume arus lalu lintas di jalan pada saat musim mudik Lebaran.
"Selain untuk meningkatkan pelayanan transportasi terhadap masyarakat, program mudik gratis ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan keamanan penumpang di jalan, sebagaimana fokus kerja dari Kemenhub," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima Republika.co.id, Ahad (3/7).
Sebanyak 14.580 peserta mudik tahun ini diangkut dengan 560 bus ke sembilan kota tujuan mudik di Pulau Jawa, yakni Tegal, Kebumen, Purwokerto, Yogyakarta, Solo, Wonogiri, Wonosobo, Magelang, dan Semarang.
Proses pelepasan dilakukan dalam dua gelombang, yaitu keberangkatan pagi dan siang hari. Sedangkan sepeda motor para pemudik sebanyak 3.485 unit telah diberangkatkan pada 1 Juli 2016 dengan menggunakan truk.
Sementara itu, pelepasan mudik gratis dengan KA dilakukan di Stasiun Pasar Senen bersama Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat. Peserta mudik gratis diberangkatkan dengan KA Kutojaya Utara yang rangkaian kereta apinya merupakan produksi baru buatan PT INKA.
Dalam kesempatan ini Djarot mengapresiasi Jonan dan juga PT KAI yang telah memberikan fasilitas yang baik bagi para peserta mudik gratis.
"Saya terimakasih sama Pak Jonan dan PT KAI, telah memberikan fasilitas kereta ekonomi rasa eksekutif untuk membantu masyarakat yang mau mudik gratis," ujar Djarot. Dengan menggunakan kereta, otomatis akan meningkatkan keselamatan, mengurangi angka kecelakaan, serta mengurangi tingkat kemacetan di jalan.