REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Sebagian sebesar pemudik yang menggunakan sepeda motor yang mengajak istri dan anak kecil mencari tempat berteduh di tengah antrean yang cukup panjang di bawah terik matahari di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali barat. Pemantauan di lapangan, antrean cukup panjang mencapai 5-6 kilometer itu yang antre hanya suami (pengendara sepeda motor), sementara anak kecil dan istrinya mencari tempat berteduh yang nyaman.
Hal itu dilakukan karena antisipasi pihak pelabuhan dengan memasang tenda di tempat parkir di sekitar pelabuhan tidak mampu menampung luapan pemudik sepeda motor dan kendaraan yang antre mencapai sekitar enam kilometer. Bahkan atrean Sabtu malam di pelabuhan penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Jawa Timur itu mencapai 14-15 kilometer dan antrean itu terjadi sejak tiga hari terakhir.
Meskipun pemudik mengikuti antrean panjang di bawah terik matahari hingga kini tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Anggota Brigade Mobil (Brimob) dengan senjata lengkap siaga di sepanjang antrean tersebut, sehingga para pemudik, baik yang menggunakan sepeda motor, mobil pribadi dan bus mengikuti antrean dengan tertib.
Ibu Sri yang rumahnya hanya berjarak 20 meter sebelum Pelabuhan Gilimanuk menuturkan, halaman rumahnya dibuka untuk berteduh dan istirahat para pemudik. Dengan demikian mereka tidak kepanasan di bawah terik matahari.
Demikian pula masyarakat sekitarnya juga melakukan hal yang sama sehingga tidak sulit bagi pemudik untuk mencari tempat berteduh.
Berdasarkan catatan Dinas Perhubungan, Informasi dan Komunikasi (Dishubinfokom) Provinsi Bali di Pelabuhan Gilimanuk disiagakan 52 unit kapal penyeberangan ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur berkapasitas mengangkut 70.273 penumpang, 20.336 unit sepeda motor dan 7.474 kendaraan roda empat.