REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan istri Ani Yudhoyono melepas keberangkatan 5.242 peserta mudik gratis menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437H, di Parkir Timur Senayan, Jakarta, Ahad (3/7) pagi.

Ribuan peserta mudik gratis Partai Demokrat diberangkatkan dengan 100 armada bus menuju berbagai kota, seperti Pacitan, Solo, Surabaya, Wonogiri, Yogyakarta, Semarang, Tegal, Purwokerto, Wonosobo, Purworejo, Bojonegoro, Malang, Madiun dan Cirebon.

"(Mudik) ke manapun semoga Allah SWT memberikan keselamatan, kemudahan, dan kelancaran sehingga bapak ibu bisa sampai di kampung halaman dan bisa bertemu dengan sanak keluarga dalam suasana suka cita," ujar SBY sebelum melepas para pemudik.

Dalam sambutannya, Presiden KE-6 RI itu juga sempat menceritakan bahwa mudik merupakan pengalaman yang menyenangkan dan sering dilakukannya bersama istri dan kedua anaknya, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhi Baskoro Yudhoyono, saat keduanya masih kecil.

"Saya, ibu Ani, dan kedua anak saya waktu masih kecil juga sering mudik. Kalau tidak naik bus, ya kereta api. Itu pengalaman yang menyenangkan. Semoga perjalanan bapak ibu menggunakan bus juga menjadi perjalanan yang indah," kata dia.

Sebelum melepas keberangkatan peserta mudik, SBY dan Ani Yudhoyono menyempatkan masuk ke salah satu bus tujuan Pacitan untuk mengecek kesiapan bus dan menyapa para pemudik.

Seorang pemudik bernama Dwi, mengaku sudah dua tahun terakhir mengikuti program mudik gratis Partai Demokrat karena didukung fasilitas bus yang nyaman.

"Kualitas busnya bagus sehingga membuat nyaman di perjalanan," kata dia. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai kuli bangunan di Jakarta itu membawa serta istri dan anak perempuannya untuk mudik ke Wonogiri, Jawa Tengah.

Acara pelepasan mudik gratis tersebut juga dihadiri Sekretariat Jenderal Partai Demokrat Hinca Pandjaitan, Ketua Fraksi Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono beserta istri Siti Rubi Aliya Rajasa, serta kader Partai Demokrat antara lain Roy Suryo, Ruhut Sitompul, Nachrowi Ramli, Nurul Qomar, dan EE Mangindaan.

Terpopuler

01 January 1970, 07:00