REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Mendekati Idul Fitri, ribuan pemudik mulai memadati Yogyakarta. Pemudik pun tidak perlu khawatir terjebak macet sebab Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informtika (Dishubkominfo) Sleman, Yogyakarta telah menyiapkan berbagai jalur alternatif yang dapat dilalui dengan aman.
Kepala Seksi Angkutan dan Terminal Dishubkominfo Sleman, Mardjanto mengatakan, jalur alternatif untuk pemudik sudah dipersiapkan secara maksimal.
"Jalur alternatif kami siapkan bagi pemudik yang datang dari arah Barat, Utara, ataupun dari Timur Sleman," katanya, Ahad (3/7).
Menurutnya, selain menggunakan jalur utama di Jalan Magelang, pemudik dari Muntilan ke Yogyakarta dapat melewati dua jalur alternatif. Antara lain pemudik bisa melewati jalur ke Tempel, Moyudan, jalan Wates untuk rute ke Barat (Purworejo). Pemudik bisa juga melalui jalur Tempel, Turi, Pakem, Cangkringan untuk rute ke Timur (Solo).
Sementara jalur alternatif yang dapat digunakan pemudik dari arah Solo bisa melewati jalur rute Cangkringan, Pakem, Turi, Tempel. Kendaraan pemudik juga akan dipecah jika terjadi kemacetan melewati jalan Piyungan dan jalan Wonosari ke Jalan Wates.
"Maka itu, kami juga akan lakukan pengendalian, pengawasan dan pengaturan lalu lintas di daerah rawan kemacetan," ujar Marjanto.
Ia mengemukakan, pihaknya menyediakan pos-pos pengendalian dan pengawasan lalu lintas untuk mengatur dan memecah kemacetan. Setidaknya, terdapat 10 titik pos pengendalian selama arus mudik dan balik tahun ini. Mulai jalan Solo di depan Ambarukmo Plaza, perempatan Kentungan, perempatan Condongcatur, perempatan Monjali, jalan Magelang, jalan Wates, pasar Tumpah Mlati dan Gamping, candi Prambanan dan jalan Kaliurang.
"Beberapa titik kemacetan terparah yang kami waspadai seperti perempatan Condongcatur, perempatan Kentungan, Ruas jalur ke Bandara, dan simpang fly over Jombor," katanya.