REPUBLIKA.CO.ID, BAKAUHENI -- PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni akan mengoperasikan 14 loket penjualan tiket untuk penumpang pejalan kaki dan enam loket untuk kendaraan mulai H+1 atau sehari setelah Lebaran 2016.
"Pada arus mudik ini, penggunaan loket penjualan disesuaikan dengan kondisi terkini, karena penumpang yang menyeberang ke Merak tak sebanyak saat arus balik," kata GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, Eddy Hermawan, di Bakauheni, Lampung, Sabtu (2/7) malam.
Ia menyebutkan pihaknya akan membuka loket penjualan selain di Pelabuhan Bakauheni, untuk mengurai antrean kendaraan di Pelabuhan Bakauheni saat arus balik. Ia menyebutkan dalam keadaan normal, hanya empat loket untuk pejalan kaki yang dibuka.
Selain itu, dia juga menyebutkan tidak dioperasikannya Dermaga 4 Pelabuhan Bakauheni karena kondisinya tak layak digunakan, dan dermaga sudah lama dalam keadaan rusak. Meski demikian, menurut dia, kerusakan dermaga itu tak akan mengganggu kelancaran bongkar muat isi kapal-kapal feri di Pelabuhan Bakauheni.
Dengan demikian, dermaga yang dioperasikan di Pelabuhan Bakauheni sebanyak 5 unit, dan ada satu dermaga cadangan. Di Pelabuhan Merak juga ada lima dermaga yang dioperasikan pada arus mudik dan arus balik.
Sementara itu, arus mudik dari Bakauheni ke Pelabuhan Merak pada Sabtu hingga pukul 20.45 WIB masih belum padat. Arus mudik di pelabuhan penyeberangan itu didominasi kedatangan pemudik dan kendaraannya dari Pelabuhan Merak di Bakauheni.
Karena jumlah penumpang dan kendaraan yang hendak diseberangkan ke Merak minim, kapal-kapal feri nyaris kosong, sementara kedatangan kapal feri dari Merak selalu penuh penumpang dan kendaraan. Puncak kedatangan arus mudik di Bakauheni diperkirakan terjadi pada Sabtu (2/7) hingga Minggu (3/7) pagi.
Kapal yang dioperasikan mencapai 28 unit, termasuk kapal-kapal feri berukuran besar.