REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Memasuki H-4 Idul Fitri 1437 H, Sabtu (2/7), jumlah penumpang yang berasal dari Pelabuhan Bakauheni meningkat. Terminal Rajabasa menambah 20 bus cadangan Bakauheni-Rajabasa, untuk mengantisipasi terjadinya penumpukkan pemudik.
Kepala Terminal Iduk Rajabasa, Antoni Makki mengatakan penambahan bus cadangan untuk trayek Bakauheni – Rajabasa, karena terjadi peningkatan jumlah pemudik pada H-4 seiring dengan liburan dan berakhirnya hari kerja kantor.
“Benar kami menambah 20 unit bus cadangan untuk mengantisipasi penumpukkan penumpang di Bakauheni,” kata Antoni Makki di Terminal Induk Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Sabtu (2/7).
Ia mengatakan jumlah pemudik yang tiba di Terminal Rajabasa yang berasal dari Pelabuhan Bakauheni mulai meningkat cukup signifikan pada pagi hingga petang hari. Sejumlah petugas diturunkan untuk mengatur arus lalu lintas bus dan penumpang di dalam terminal terbesar di Lampung tersebut.
Pemantauan Republika di Terminal Rajabasa pada Sabtu (2/7), hilir mudik kendaraan bus baik antar kota dalam provinsi (AKDP) tersebut terus meningkat ramai dan lancar. Pemudik yang melanjutkan perjalanan mudiknya menuju daerah-daerah di Lampung, sudah tersedia bus AKDP.
Pemudik masih terganggu dengan keberadaan pengojek dan calo yang terus mendekati pemudik dengan cara memaksa. Padahal, angkutan kota dan bus umum sudah tersedia di dalam terminal, sehingga pemudik hanya melanjutkan perjalanan mudiknya dengna lancar, aman, dan nyaman.
“Saya kira Terminal Rajabasa sekarang sudah bagus fasilitasnya, tertib, dan teratur busnya. Tapi sayang selepas turun bus, masih ada calo-calo yang menawarkan bus ke daerah dengan tidak sopan, juga pengojek yang memaksa,” ujar Kiki, warga DKI Jakarta yang rencana berlebaran di Palembang.