REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Arus mudik yang melintasi jalur Nagreg diprediksi merata setiap harinya. Hal ini lantaran pemudik memiliki waktu yang leluasa dalam memutuskan waktu berangkat mudik.
"Sebenarnya masih sulit diprediksi (puncak arus mudik) karena sebaran sebaran arus kendaraan per harinya jadi sedikit merata. Jadi tidak ada lonjakan yang signifikan," ujar Penanggungjawab Penghitungan Arus Mudik Lebaran Posko Induk Nagreg Dinas Perhubungan Kabupaten Bandung, Eric Alam Prabowo kepada Republika.co.id, Sabtu (2/7).
Kondisi mudik jelang lebaran pada tahun ini, kata Eric, berbeda dengan tahun lalu. Rentang waktu antara cuti bersama dengan lebaran sempit.
Meski cuti bersama baru dimulai hari ini, Sabtu (2/7), peningkatan arus mudik sudah mulai terasa sejak Jumat (1/7) malam kemarin. Peningkatan arus kendaraan lebih didominasi sepeda motor.
"Jumat malam kemarin itu 47 persennya motor, 38 persennya kendaraan pribadi (mobil), sisanya bus," ucap dia.
Berdasarkan data Dishub Kabupaten Bandung, total kendaraan yang melintasi jalur Nagreg arah timur hingga pukul 13.00 WIB pada H-4 lebaran, yakni mencapai 64.202 kendaraan.
Dengan rincian, motor sebanyak 40.080, kendaraan roda empat 21.774, bus besar 701, truk 878, dan bus kecil dan sedang termasuk elf yakni sebanyak 769.
Total tersebut menunjukan kenaikan 84,15 persen jika dibandingkan dengan hari sebelumnya, yang mencapai 34.863 kendaraan.