REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan terus berupaya memperbaiki rel di Jalur KA Petak Bangil-Pasuruan KM 58+1/9 yang menggantung akibat diterjang banjir pada Rabu 29/6/2016.
Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuraharjo dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu, mengatakan akibat banjir tersebut, ballast (batu kerikil yang menjadi landasan rel) ikut terbawa air yang mengakibatkan rel menggantung dan kereta tidak bisa melewati jalur tersebut.
"Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I Wilayah Jawa Bagian Timur, Direktorat Jenderal Perkeretaapian, Kemenhub telah berupaya melakukan penanganan sedini mungkin atas musibah tersebut," katanya.
Pada mulanya, dia menuturkan, bahkan tenaga manusia digunakan secara langsung untuk mengangkut ballast ke lokasi kejadian, menyusul kemudian sebanyak 10 gerbong ballast didatangkan menggunakan kereta api gerbong terbuka.
Hemi menyebutkan jumlah tersebut ternyata belum mencukupi hingga kemudian didatangkan kembali ballast sebanyak 5000 meter kubik dari Stasiun Bangil dan Stasiun Sidoarjo.
"Pada lokasi di mana terdapat rel menggantung juga telah diperkuat dengan perancah (penanganan darurat) dan sudah dilakukan proses angkat listring dengan dibantu alat berat," katanya.
Hemi berharap pekerjaan perbaikan selesai pada Jumat (1/7) malam dan segera dapat dilakukan uji coba. "Jika tidak ada aral yang melintang, diprediksikan Sabtu (2/7) jalur tersebut kembali berfungsi normal dan dapat digunakan untuk lalu lintas kereta dalam rangka angkutan Lebaran," katanya.
Dia mengatakan akibat dipasangnya semboyan 3 (jalur tidak dapat dilewati), hingga hari ini (jumat 1/7) terdapat 14 Nomor KA yang dibatalkan atau diputus relasinya.
Hemi menambahkan PT Kereta Api Indonesia (KAI) sebagai operator telah melakukan berbagai alternatif pengganti pelayanan yang kepada konsumen yang rencana perjalanan nya terganggu karena musibah ini.
"Perbaikan rel yang diterjang banjir ini merupakan upaya pemerintah untuk terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada khususnya pada arus mudik dan balik Lebaran ini," katanya.
Hal tersebut sesuai fokus kerja Kementerian Perhubungan untuk meningkatkan keselamatan dan pelayanan kepada masyarakat.