REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Pemudik yang menggunakan jalur perairan melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin tahun ini banyak yang kedapatan membawa senjata tajam. Ini berdasarkan deteksi mesin x-ray yang memindai tas bawaan mereka.
"Ada puluhan senjata tajam yang diamankan petugas penjaga mesin x-ray setelah diketahui isi bawaan dari para pemudik itu ada senjata tajam," kata Kapolsek Kawasan Pelabuhan Laut Polresta Banjarmasin Kompol M Fihim di Banjarmasin, Sabtu (2/7).
Ia mengatakan, sejak beberapa ini banyak sekali senjata tajam yang diamankan petugas dari hasil penyaringan mesin x-ray yang baru diterapkan di pelabuhan tersebut. "Sekitar 74 senjata tajam yang kami amankan berkat adanya mesin x-ray itu," katanya.
Dikatakannya, rata-rata pemudik yang membawa senjata tajam itu adalah petani perkebunan kelapa sawit dan senjata tajam itu sebagai oleh-oleh buat keluarganya di kampung. "Jenis senjata tajam yang kami sita itu di antara parang, mandau, belati, cawan serta masih banyak jenis lainnya," kata mantan Wakasat Intel Polresta Banjarmasin itu.
Fihim mengatakan, sebenarnya membawa senjata tajam adalah perbuatan yang dilarang oleh undang-undang dan Peraturan Menteri Perhubungan. Namun, mengingat ini adalah musim mudik lebaran Polsek KPL Banjarmasin, memberikan sedikit toleransi dengan hanya melakukan penyitaan terhadap senjata tajam yang mereka bawa.
"Kami masih memiliki toleransi dan jiwa kemanusiaan karena ini musim mudik. Jadi senjata tajamnya saja kami sita dan orangnya diberikan peringatan, setelah itu dipulangkan untuk bisa mudik lebaran," ujarnya.