Pemudik Pelabuhan Tanjung Priok Turun 20 Persen

Red: Andi Nur Aminah

Sabtu 02 Jul 2016 12:27 WIB

Calon penumpang berjalan menuju KM Tidar tujuan Surabaya dan Makassar di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/6). (Republika/Raisan Al Farisi) Foto: Republika/Raisan Al Farisi Calon penumpang berjalan menuju KM Tidar tujuan Surabaya dan Makassar di Pelabuhan Penumpang Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (30/6). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah pemudik di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan hingga hampir 20 persen pada Lebaran 2016 dibandingkan dengan Lebaran 2015. Kepala Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Bay M Hasani di Jakarta, Sabtu (7/2) mengatakan, penurunan tersebut tercatat dari H-18 hingga H-4 Lebaran 2016, yaitu hanya 8.200 penumpang dibandingkan dengan periode yang sama Lebaran 2015, untuk kategori penumpang naik ke kapal. "Penurunannya 2.000 penumpang atau 19,6 persen, hampir 20 persen," katanya.

Sementara itu, untuk penumpang turun kapal (disembarked) pada mudik lebaran tahun ini tercatat 10.900 penumpang atau hampir sama dibandingkan dengan Lebaran tahun lalu, 11 ribu penumpang pada periode yang sama.

Bay mengatakan, penurunan tersebut turut dipengaruhi tidak adanya program mudik lewat kapal secara gratis yang diselenggarkan oleh Kementerian Perhubungan seperti tahun lalu. "Mungkin karena itu, jadi sekarang ini tidak ada lagi program mudik gratis dengan kapal ke daerah Jawa Tengah, seperti Semarang dan Surabaya," katanya.

Adapun program mudik gratis yang diselenggarakan oleh PT Pelindo II beberapa hari lalu menggunakan moda bus sebanyak 187 bus untuk tujuan Cirebon, Semarang, Surabaya dan lainnya. "Masyarakat tentu memilih bus, apalagi ada untuk baliknya disediakan juga, selain itu biaya mudik gratis untuk kapal memang lebih mahal," katanya.

Selain itu, dia mengatakan pilihan penumpang semakin beragam seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan meningkatnya kesejahteraan masyarakat, terutama kelas menengah yang beralih dari moda laut ke moda udara atau kereta api.

"Buat saya pribadi, penurunan penumpang dengan kapal ini pertanda kemakmuran, masyarakat mulai memiliki daya beli yang tinggi untuk beli tiket pesawat," katanya.

Dia menambahkan, meskipun harga tiket pesawat dinilai lebih tinggi dari tiket kapal atau moda lainnya, namun saat ini menjadi pilihan masyarakat. Berdasarkan data Angkutan Lebaran 2016 Kemenhub, moda transportasi udara diprediksi mengalami kenaikan tertinggi dibandingkan seluruh moda, yakni mencapai 7,62 persen menjadi 4,6 juta penumpang pada lebaran tahun ini dari 4,3 juta penumpang dari lebaran tahun lalu.

Untuk penumpang penyeberangan diprediksi naik 3,54 persen menjadi 3,7 juta penumpang pada Lebaran 2016 dibandingkan 3,5 juta penumpang pada Lebaran 2015. Moda kereta api juga diperkirakan mengalami kenaikan sebesar 4,63 persen menjadi 4,1 juta penumpang pada tahun ini dari 3,9 juta dari lebaran tahun lalu.

Selanjutnya, untuk moda laut juga mengalami kenaikan 2,9 persen menjadi 910.191 penumpang pada Lebaran tahun ini dari 883.681 penumpang pada Lebaran tahun lalu. Hanya jalur darat yang mengalami penurunan untuk lebaran tahun ini, yaitu diperkirakan turun 2,7 persen menjadi 4,57 juta pada Lebaran 2016 dari realisasi 4,7 juta pada 2015.

Terpopuler