BSM Gelar Mudik Berkah Bersama Disabilitas

Rep: c39/ Red: Andi Nur Aminah

Sabtu 02 Jul 2016 10:09 WIB

Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM), Agus Sudiarto (tengah) menyaksikan penyandang disabilitas naik ke mobil akses jelang mudik berkah bareng BSM 2016 di Gedung Pusat Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Kamis (30/6). (Republika/Agung Supriyanto) Foto: Republika/Agung Supriyanto Direktur Utama Bank Syariah Mandiri (BSM), Agus Sudiarto (tengah) menyaksikan penyandang disabilitas naik ke mobil akses jelang mudik berkah bareng BSM 2016 di Gedung Pusat Bank Syariah Mandiri, Jakarta, Kamis (30/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Hari Raya Idul Fitri 1437 H, Bank Syariah Mandiri (BSM) kembali menggelar program Mudik Berkah. Untuk program yang ke enam kalinya tersebut, BSM menyertakan penyandang disabilitas mudik bersama keluarga karyawan BSM.

Pelepasan Mudik Berkah tersebut dilakukan oleh Direksi BSM, Direktur Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Kemensos RI dan Satgas Perlindungan Anak di halaman kantor pusat BSM di Jakarta, Sabtu (2/7) pukul 07.00 WIB.

Direktur Utama BSM, Agus Sudiarto mengatakan, Mudik Berkah Bersama Disabilitas tahun ini merupakan pilot project BSM. “Untuk pertama kalinya BSM bersinergi dengan Satgas PA menfasilitasi penyandang disabilitas mudik ke kampung halaman," kata Agus.

Peserta program Mudik Berkah 2016 diikuti pegawai pelaksana, office boy, security dan petugas kebersihan, beserta keluarga di kantor pusat dan kantor cabang BSM di Jabodetabek. Ikut pulan para pedagang kecil yang berjualan di sekitar kantor pusat BSM.

Menurut Agus, program mudik tersebut telah berjalan lima tahun berturut-turut dengan peserta lebih dari seribu orang setiap tahun. “Ide menfasilitasi mudik bagi penyandang disabilitas sebenarnya sudah kami rencanakan dari tahun lalu.  Alhamdullilah dengan sinergi bersama Satgas Perlindungan Anak ide itu dapat terealisasi tahun ini” ujar dia.

Di tempat yang sama, Kepala Satgas PA Ilma Novri Yanti mengatakan, Satgas Perlindungan Anak selama beberapa tahun terakhir telah menggelar kampanye mudik ramah anak dan disabilitas. "Penyandang disabilitas itu mandiri. Mereka hanya butuh aksesibilitas. Kendala tersebut mengakibatkan banyak penyandang disabilitas tidak bisa mudik ke kampung halaman setiap Idul Fitri," kata Ilma.

Salah salah satu penyandang disabilitas, Sigit mengaku selama ini telah beberapa kali gagal mudik karena tidak adanya kendaraan yang memungkinkan untuk mobilitas kursi rodanya. “Saya membutuhkan kendaraan yang memungkinkan untuk mobilitas kursi roda saya. Ditambah saya pun sering kesulitan mendapatkan akses kendaraan dari kota tujuan utama menuju ke kampung saya," ujar Sigit.

Total armada yang disediakan BSM tahun ini yaitu 25 unit bus. Bus tersebut berangkat dengan tujuan kota-kota besar di pulau Jawa dengan target peserta mudik kurang lebih 1.200 peserta. Namun, untuk tahun pertama ini tercatat hanya lebih dari 15 orang dari warga disabilitas dan keluarganya yang mendaftar mudik berkah BSM.

Terpopuler