Ibu Hamil Kontraksi saat Mudik? Ini yang Perlu Dilakukan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Ani Nursalikah

Sabtu 02 Jul 2016 01:39 WIB

Ibu Hamil (ilustrasi) Foto: Republika/Prayogi Ibu Hamil (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Bagi para pemudik yang hendak mengajak ibu hamil dalam perjalanan, sebaiknya berpikir ulang untuk melakukan tradisi tahunan jelang Lebaran tersebut. Terlebih bila ibu hamil sedang memasuki usia kandungan antara enam sampai sembilan bulan.

Salah-salah, akibat durasi waktu dan jauhnya perjalanan, kelahiran prematur bisa terjadi saat melakukan mudik. Lantas bagaimana bila terpaksa membawa ibu hamil dengan kandungan besar ketika mudik? Lalu, apa yang perlu dilakukan andai kontraksi jelang kelahiran terjadi di tengah kemacetan saat mudik?

Bidan Layanam Kesehatan Pos Utama Pemantauan Mudik 2016 Polda Jabar, Sri Wulandari berbagi tipsnya untuk masyarakat.

Menurut Sri, memberikan kenyamanan tempat duduk kepada ibu hamil amatlah penting. Usahakan jok mobil berlapis kain tebal lembut disiapkan untuk ibu hamip. Para pengemudi mobil yang ditumpangi ibu hamil dilarang melakukan manuver dadakan dalam berkendara, seperti, rem mendadak, menginjak pedal gas tiba-tiba atau membanting stir dalam kecepatan tinggi.

"Guncangan bisa merangsang kontraksi meski usia kandungan masih prematur untuk melahirkan. Ini bahaya karena tak jarang diikuti pendarahan hebat," kata Bidan yang tercatat sebagai PNS di Purwakarta ini kepada Republika.co.id, Jumat (1/7).

Selanjutnya, soal menghadapi kontraksi ibu hamil di tengah perjalanan. Sri mengatakan, prinsip yang harus dipegang teguh oleh orang di sekitar ibu hamil saat melihat terjadinya tanda-tanda kelahiran adalah jangan gegabah.

Menurut Sri, akan sangat beresiko bila ibu yang melahirkan di tengah jalan mendapat penanganan dari bukan ahlinya. Sekalipun itu anggota keluarga terdekat, baik suami atau orang tua, wanita berhijab ini tak menyarankan adanya penanganan dari siapa pun kecuali pakarnya.

"Seperti apa pun ibu hamil teriak sudah sakit dan minta tolong, jangan berani-berani menangani. Lebih baik bergegas pacu mobil untuk menemui tempat praktik bidan, rumah sakit, atau posko seperti kami ini. Nanti akan ditangani dengan baik," kata dia.

Satu hal yang bidan dengan pengalaman lebih dari 20 tahun ini tekankan tentang tipsnya, yaitu, nasihat kesehatan yang ia utarakan ini hanya bisa dipraktekkan dalam situasi mudik menggunakan mobil pribadi. "Kalau naik bus umum apalagi motor, sebaiknya sudah, lupakan untuk mudik. Ibu hamil lebih baik istirahat saja," kata dia.

Terpopuler