REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Pemudik yang menggunakan mobil pribadi dari arah Jogorawi terus memadati jalur mudik utara Sukabumi, namun arus lalu lintas masih terpantau padat lancar.
"Sudah ada peningkatan volume kendaraan pemudik yang datang dari arah Jakarta dan Bogor, dari pantauan kami peningkatan volume tersebut sekitar tiga persen dibandingkan hari biasa," kata Kasi Dalops Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Sukabumi, Asep Sumantri, Jumat (1/7).
Dari pantauan di lokasi hingga pukul 22.30 WIB, kepadatan kendaraan yang didominasi oleh mobil pribadi ini terjadi di beberapa titik seperti di depan Pasar Tradisional Cicurug, Simpang Parungkuda dan Cikidang.
Bahkan, di Jalan Labora atau tepatnya di depan Pasar Cibadak hingga Simpang Ratu, terjadi penumpukan kendaraan yang disebabkan berbaurnya kendaraan pemudik dengan warga yang berbelanja kebutuhan untuk lebaran.
Menurutnya antisipasi terjadinya penumpukan kendaraan hingga kemacetan arus lalu lintas dilakukan dengan menerjunkan puluhan anggotanya di beberapa titik rawan kemacetan yang berada di jalur mudik utara Sukabumi.
Diperkirakan hingga H-2 lebaran, jumlah pemudik yang masuk ke Sukabumi dari arah Jagorawi akan meningkat drastis. Apalagi saat ini belum ditambah pemudik yang datang dengan menggunakan kendaraan roda dua atau sepeda motor.
"Diperkirakan puncak arus mudik di Kabupaten Sukabumi akan terjadi pada H-4 lebaran atau pada Sabtu, (2/7) di mana sekolah dan perusahaan atau pabrik sudah tutup," ujarnya.
Asep mengatakan untuk mengantisipasi lumpuhnya arus lalu lintas akan diberlakukan rekayasa jalan seperti di Jalur Simpang Cikidang dan Parungkuda. Selain itu, kendaraan kecil dan roda dua pun akan diarahkan menuju jalur alternatif yang sudah tersedia yakni Jalan Tenjoayu di Kecamatan Cicurug dan Simpang Nagrak yang merupakan perbatasan Kecamatan Nagrak dengan Cibadak.
Sementara, salah seorang pengedara mobil pribadi, Akasah mengatakan terjebak kemacetan di wilayah Kecamatan Cibadak mulai dari Simpang Cikidang hingga Simpang Ratu. Bahkan akibat antrean panjang kendaraan itu, jarak yang harus ditempuh hanya 10 menit menjadi hampir satu jam.