REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Hujan lebat yang turun di Selat Bali sempat menghambat arus penyeberangan dari dan ke Pelabuhan Gilimanuk, Bali, Kamis (30/6) malam. Hal itu pula kata Manager Operasional Pelabuhan Gilimanuk, Sugeng Purwono yang menahan pemudik di Gilimanuk.
"Ujan lebat sekali. Untuk keselamatan penyeberangan pelabuhan ditutup sementara sekitar 90 menit pada 21.00 Wita. Makanya sekarang terjadi penumpukan," kata Sugeng kepada Republika, Jumat (1/7).
Dikatakannya, penumpukan penumpang di Pelabuhan Gilimanuk salah satunya memang disebabkan oleh penutupan pelabuhan. Tapi sebutnya, penyebab lainnya adalah datangnya para penyeberang secara bersamaan di pelabuhan.
"Kami tidak bisa berbuat apa-apa, karena memang penumpangnya sangat banyak. Padahal kami sudah operasikan tujuh dermaga dan 32 kapal untuk angkut penumpang," kata Sugeng menjelaskan.
Diakui Sugeng antrean kendaraan roda empat sampai sepanjang sekitar tiga kilometer di luar pelabuhan, sementara antrean kendaraan roda dua sudah mulai ke luar areal parkir pelabuhan. Kamis malam jelas Sugeng, pemudik bermotor yang antre di luar tenda, harus menerima guyuran air hujan.
Beberapa penyeberang dengan kendaraan roda empat mengatakan, mereka sudah antre sejak 02.00 wita dini hari. Namun hingga 09.00 Wita, belum juga dapat kesempatan menyeberang. "Saya sekitar jam 07.00 Wita sudah antre di Gilimanuk, tapi sampai jam 10.00 Wita belum bisa masuk ke pelabuhan," kata Budi Santoso.