Dua Hari Jelang Lebaran Harga Sembako Diperkirakan Melambung

Rep: Fuji E Permana/ Red: Winda Destiana Putri

Jumat 01 Jul 2016 14:55 WIB

Pedagang daging ayam menunggu pembeli, di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kamis (21/1). Foto: Republika/ Edi Yusuf Pedagang daging ayam menunggu pembeli, di Pasar Kosambi, Kota Bandung, Kamis (21/1).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Harga bahan pokok di Priangan Timur, Jawa Barat belum menunjukan gejala kenaikan yang signifikan. Diperkirakan kenaikan harga bahan pokok akan terjadi pada awal pekan depan.

Kepala UPTD Pasar Induk Guntur Ciawitali Kabupaten Garut, Dayat mengatakan, harga bahan pokok rata-rata masih stabil. Sampai hari ini belum nampak ada kenaikan yang signifikan. Ia berharap tidak ada kenaikan yang signifikan sampai Lebaran nanti.

"Tapi, kemungkinan Senin (4/7) dan Selasa (5/7) mulai ada kenaikan harga," kata Dayat kepada Republika, Jumat (1/7).

 

Kepala PD Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya, Dodi Indra juga mengatakan, kenaikan harga belum ada yang signifikan. Hanya baru beberapa barang yang sedang naik harganya.

Harga cabai merah lokal sebelumnya Rp 25 ribu per kg, kemarin harganya sudah mencapai Rp 52 ribu per kg. Harga daging ayam dan daging sapi juga tetap mahal.

Hasil pantauan harga di Pasar Cikurubuk, harga daging ayam boiler Rp 35 ribu per kg. Harga daging ayam kaling Rp 42 ribu per kg. Kemudian, harga daging sapi Rp 115 ribu per kg. Rata-rata harga daging sapi tidak mengalami penurunan sejak Lebaran tahun lalu.

Staf TU Pasar Ciamis, Dini menambahkan, di Pasar Ciamis pun belum ada kenaikan yang signifikan. Hanya saja harga cabai merah sudah mahal sejak beberapa waktu lalu.

"Pekan lalu cabai merah Rp 40 ribu per kg sekarang naik jadi Rp 50 ribu per kg," ujar Dini.

Sementara, harga daging ayam di Pasar Ciamis masih jatuh di kisaran Rp 35 ribu per kg. Harganya tidak turun-turun. Harga daging sapi pun masih Rp 120 ribu per kg. Harganya tidak pernah mengalami penurunan, padahal harganya tahun lalu Rp 97 ribu per kg.

Terpopuler