Pemudik Mulai Padati Gilimanuk

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Ilham

Jumat 01 Jul 2016 06:50 WIB

Pemudik di jalur penyeberangan Gilimanuk-Ketapang Foto: Antara Pemudik di jalur penyeberangan Gilimanuk-Ketapang

REPUBLIKA.CO.ID, GILIMANUK -- Arus mudik penyeberangan dari Gilimanuk menuju Ketapang mulai meningkat sejak Rabu (29/6) malam hingga Kamis (30/6) siang kemarin.

Manajer Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Gilimanuk, Sugeng Purwono mengatakan, sekitar 41 unit kapal yang beroperasi mencapai 170 trip telah menyeberangkan 33.618 orang penumpang menuju Ketapang. Sejak pukul 12.00 siang kemarin, antrian kendaraan masih didominasi kendaraan pribadi, namun hanya sebatas di areal manuver di luar pelabuhan.

"Namun, untuk antrian kendaraan barang mencapai kurang lebih satu kilometer hingga keluar pelabuhan Gilimanuk, tepatnya di depan Pasar Gilimanuk. Hal ini dikarenakan hari ini jadwal terakhir beroperasinya angkutan barang yang telah ditetapkan larangan pada H-5 hingga H+3 Lebaran," kata Sugeng dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/6) kemarin.

Berdasarkan data posko H-6, dari sekitar 33.618 orang penumpang yang telah diseberangkan dari Gilimanuk menuju Ketapang, jumlah tersebut mengalami penurunan 26 persen dibandingkan tahun lalu sebanyak 45.419 orang. kendaraan roda juga turun menjadi 7.058 unit dari 8.883 unit di tahun lalu. Kendaraan roda empat turun menjadi 4.060 unit dari 5.428 unit tahun lalu.

Diperkirakan, puncak arus mudik dari Gilimanuk menuju Ketapang akan terjadi pada Sabtu (2/7) mendatang. PT ASDP Indonesia Ferry telah menyiapkan sarana dan prasarana penyeberangan yang memadai dalam menghadapi angkutan lebaran tahun ini.

Sugeng menilai, penguna jasa tidak perlu khawatir lantaran kapasitas sarana dan prasarana yang disiapkan operator pelabuhan cukup memadai. Bahkan, penambahan loket juga dilakukan sebanyak tiga unit, dari dua loket menjadi lima loket di Ketapang, dan sebanyak tiga loket untuk kendaraan roda empat di Gilimanuk, dari sebelumnya empat loket menjadi tujuh loket.

"Kenaikan trafik penumpang maupun kendaraan diprediksikan sekitar lima persen dibandingkan tahun lalu," katanya menambahkan.

Terpopuler