REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur mengimbau kepada warga yang akan mudik ke kampung halaman dalam rangka merayakan Idul Fitri 1437 Hijriyah menitipkan rumah kepada tetangga atau orang yang bisa dipercaya.
"Biasanya saat mudik, para pencuri mulai beraksi sehingga bagi mereka yang mau mudik diharapkan supaya bisa menitipkan rumahnya kepada tetangganya agar bisa dipantau," kata Kepala Bidang Humas Polda NTT AKBP Jules Abraham Abast kepada wartawan di Kupang, Kamis (30/6).
Tradisi mudik ini tentu saja akan mengakibatkan banyak rumah yang kosong. Bersamaan dengan itu, aktivitas pencurian akan sering terjadi selama rumah tersebut ditinggalkan. Karena itu peran tetangga sangat penting.
Untuk wilayah lain di NTT mungkin tidak terlalu banyak yang mudik, tetapi untuk wilayah Kota Kupang dipastikan akan banyak warga kota tersebut yang akan mudik menjelang Ramadhan. "Kota Kupang lagi banyak aksi pencurian sehingga jika pergi meninggalkan rumah pintu rumah harus di kunci rapat-rapat," katanya.
Di samping itu juga selain mengantisipasi pencurian, para pemudik juga diimbau untuk kembali memeriksa listrik, kompor gas, air agar tidak menyala.
"Rumah kosong rawan pencuri, tetapi di lain pihak rawan akan kecelakaan seperti kebakaran, akibat pemudik tidak mengecek terlebih dahulu rumahnya saat hendak bepergian," tuturnya.
Brimob Polda NTT juga akan melakukan pengawasan secara rutin ke seluruh perumahan di wilayah Kota Kupang untuk selalu memastikan keamanan di wilayah perumahan setempat. "Tentunya intensitas patroli akan kita lakukan. Dan akan kita sisir di sejumlah perumahan," katanya.