Sulitnya Atur Pemudik di Rest Area

Rep: Lintar Satria Zulfikar/ Red: Bilal Ramadhan

Kamis 30 Jun 2016 21:15 WIB

Sejumlah pemudik menggunakan jasa tukang pijat di Rest Area 226 Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Ahad (12/7). (Republika/Raisan Al Farisi) Sejumlah pemudik menggunakan jasa tukang pijat di Rest Area 226 Jalan Tol Palikanci, Jawa Barat, Ahad (12/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tenant Relation Rest Area 57 km Tol Jakarta-Cikampek Danny bercerita sulitnya mengatur para pemudik yang parkir di rest area yang ia kelola. Menurutnya mengatur parkir para pemudik menjadi seni tersendiri dalam pekerjaannya.

"Ya memang sulit mengatur parkir para pemudik. Tapi di situ seninya," ujarnya, Kamis (30/6).

Danny bercerita suatu kali ada pengendara yang parkir sembarangan. Karena ingin buang air kecil pengendara tersebut meninggalkan mobilnya begitu saja. Hingga akhirnya petugas rest area harus memakirkan mobil tersebut.

Banyaknya pemudik membuatnya harus memutar otak agar tidak ada penumpukan di satu titik. Ia menggunakan berbagai alternatif untuk menciptakan kenyamanan bagi pengendara yang ingin beristirahat.

Salah satu alternatif yang dilakukan Danny membagi dua jalur bagi pengendara yang ingin ke restoran dan pengendara yang sekedar mengisi bensin. Pertimbangannya jika semua ditumpuk menjadi satu jalur jika ada satu mobil yang keluar maka akan mengakibatkan kemacetan yang panjang.

Danny mengatakan panjangnya antrian membuat Jasa Marga menutup rest area. Tapi penutupan tersebut tidak berlangsung lama. Menurut Danny hanya sekitar 15 menit. Dalam perkiraan Danny puncak kemacetan akan terjadi pada Jumat (1/7) malam dan akan berakhir pada Jumat (9/7) mendatang.

Terpopuler