REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Stamina prima dan tubuh bugar menjadi beberapa hal yang butuh diperhatikan selama melakukan mudik Lebaran. Apalagi bagi pemudik yang menempuh perjalanan jauh dan dalam durasi waktu panjang.
Manajer Penunjang Medis RSI Sultan Agung Semarang dr H Arifin Aidil MKes memberikan sejumlah kiat agar kondisi badan tetap bugar, prima, dan tidak mudah capek saat mudik, meski tengah berpuasa. “Kondisi fisik yang prima akan mempengaruhi performa tubuh saat bepergian jarak jauh, seperti mudik Lebaran," ungkapnya di Semarang, Kamis (30/6).
Kiat pertama yang disarankannya, pemudik terutama yang membawa kendaraan pribadi sebaiknya melatih kebugaran fisik sebelum melakukan perjalanan jauh. Caranya dengan melakukan olah raga, bisa dilakukan setelah shalat tarawih atau olahraga ringan setelah sahur.
Arifin juga menganjurkan pemudik meluangkan waktu istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan jauh terutama perjalanan darat. Disarankan para pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi mengajak satu pengemudi lain untuk bergantian mengemudikan mobil.
“Menyetir bergantian bisa memaksimalkan waktu istirahat. Hal itu penting dilakukan agar selama berkendara tetap fokus,” tambahnya.
Ketika lama di perjalanan, dokter yang gemar jogging dan renang ini, juga menganjurkan para pemudik untuk meluangkan waktu untuk melakukan olahraga ringan (peregangan) saat berada di rest area. Manfaat peregangan ini untuk melancarkan aliran darah yang ada di dalam tubuh. Sehingga kondisi tubuh bisa kembali segar untuk melanjutkan perjalanan.
Ketika tiba waktu berbuka puasa, Arifin mengingatkan untuk memilih makanan cukup karbohidrat, protein, lemak, serat serta cairan. “Pilihlah karbohidrat kompleks seperti nasi, mie dan roti. Untuk mencukupi kebutuhan serat, dianjurkan konsumsi buah-buahan dan sayur” jelasnya.
Sedangkan untuk mengurangi resiko kelelahan, pemudik dianjurkan mengurangi konsumsi makanan manis. Karena makanan manis akan menaikan gula darah dengan cepat. Akhirnya tubuh melepas insulin serta akan banyak asam amino triptofan yang masuk ke dalam otak.
Hal ini akan memicu produksi hormon serotonin yang memiliki efek relaksasi dan mengantuk. Sehingga akan beresiko saat mengemudi. Soal kapan saat yang tepat ketika mudik, dr Arifin mengatakan, diusahakan agar perjalanan mudik pada saat sehabis berbuka puasa. "Karena kondisi tubuh masih segar setelah berbuka puasa," tambahnya.