REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kapolres Kota Tasikmalaya, AKBP Arif Fajarudin menyarankan para pemudik melakukan perjalanan di waktu siang. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi timbulnya kecelakaan lalu lintas di jalur tersebut, karena kondisi jalan yang cukup membahayakan.
"Minimnya penerangan dengan kondisi jalan yang banyak tikungan tajam serta turunan disana, dikhawatirkan menjadi pemicu kecelakaan lalu lintas," ujarnya kepada Republika.co.id, Kamis (30/6).
Ia pun mengimbau kepada pengedara tidak memaksakan diri jika sudah lelah. Arif menyarakankan pemudik yang membawa kendaraan pribadi beristirahan jika memang tubuh terasa lelah.
Selain itu, hujan deras yang masih sering mengguyur wilayah Jawa Barat, dikhawatirkan menimbulkan bencana alam. Untuk itu, pemudik disarankan melintas di siang hari agar tidak terlalu berbahaya.
Arif mengungkapkan, kepolisian juga menyiagakan alat berat di Jalur Gentong, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya. Alat berat tersebut ditempatkan di Tanjakan Gentong agar siaga jika sewaktu-waktu terjadi longsor di sana. Menurutnya saat ini cuaca masih sulit diprediksi sebab masih terjadi hujan.
"Alat berat disiapkan sebanyak tiga unit di sana untuk mengantisipasinya," katanya.
Sementara, untuk mengamankan jalur mudik selatan Jabar di wilayah hukum Polres Kota Tasikmalaya, Polri mengerahkan 640 personel. AKBP Arif menjelaskan, Polri juga dibantu unsur TNI dan lainnya. Sehingga, total jumlah personel yang dikerahkan untuk pengamanan arus mudik mencapai sekitar 1.000 orang.
Sebanyak 1.000 personel disebar di masing-masing pos. Sebanyak 200 personel dikerahkan mengamankan Jalur Gentong. Diprediksi jalur mudik selatan Jabar mulai dilintasi para pemudik pada Sabtu (2/7). Dikatakan AKBP Arif, kemungkinan pada Jumat (1/7) sore pun akan ada yang mulai mudik. Mengingat waktu libur telah dimulai.