REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyambut Idul Fitri 1437 Hijriyah, Bank Syariah Mandiri (BSM) bersama Laznas BSM kembali menggelar program Mudik Berkah BSM. Berbeda dari lima program mudik sebelumnya, tahun ini, BSM memfasilitasi para pemudik difabel pulang kampung bersama ke berbagai kota di Pulau Jawa.
Direktur Teknologi dan Operasional BSM, Fahmi Ridho, menjelaskan, fasilitas pemudik difabel dalam program Mudik Berkah BSM ini merupakan proyek permulaan yang dilakukan bersama Satuan Tugas Perlindungan Anak (Satgas PA) dan Kementerian Sosial.
Fahmi Ridho menyebutkan, selain 25 unit bus, BSM menyediakan satu unit mobil khusus (Mobil Akses) milik Kementerian Sosial untuk digunakan pemudik difabel yang ikut dalam Mudik Berkah BSM ini.
Saat ini ada 1.200 orang yang akan difasilitasi pulang ke kota-kota besar di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Diakui Fahmi, peserta difabel yang terlibat memang masih terbatas, baru sembilan orang beserta keluarganya, namun jika ini program pertama ini berhasil, BSM bisa peningkatkan kuota.
''Kami tidak ingin sampai layanan kepada pemudik difabel yang kami ajak jadi tidak bagus karena tidak bisa menangani,'' ungkap Fahmi dalam konferensi pers Mudik Berkah BSM di Kantor BSM, Kamis (30/6).
Dari program ini, ada tiga hal yang ingin BSM capai yaitu silaturahim dengan masyarakat, menguatkan hubungan dengan karyawan, dan menguatkan kepedulian sosial lingkungan.
Direktur Distribusi dan Layanan BSM, Edwin Dwidjajanto, mengatakan, kegiatan Mudik Berkah BSM ini sudah digelar sejak 2010. Kegiatan yang melibatkan peserta difabel kali ini merupakan implementasi budaya korporasi untuk peduli sosial dan lingkungan.
''Ide mudik bersama pemudik difabel sudah ada sejak tahun lalu, tapi belum teralisasi. Tahun ini alhamdulillah bisa direalisasikan meski jumlahnya masih terbatas,'' ungkap Edwin.