REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Sedikitnya 5 ribu anggota Barisan Ansor Serbaguna (Banser) diterjunkan mendukung pengamanan mudik Lebaran 1437 Hijriyah, di Jawa Tengah. Pengerahan 5 ribu anggota Banser ini juga didukung dengan didirikannya 124 posko mudik Lebaran, di sepanjang jalur pantai utara (pantura) dan jalur selatan Jawa Tengah.
Rinciannya, 80 posko berada di kawasan jalur pantura Jawa Tengah, 27 posko di jalur tengah dan 17 posko di jalur selatan Jawa Tengah. "Mereka akan mendukung dan membantu tugas aparat yang berwenang, agar masyarakat dapat mudik dengan nyaman dan lancar," kata Ketua Satkorwil Banser Jawa Tengah, Hasyim Asy'ari, Kamis (30/6).
Menurutnya, para anggota Banser yang dikerahkan ini merupakan anggota yang terlatih membantu mengatur lalu lintas atau Satuan khusus Barisan Ansor Serbaguna Lalu lintas (Balantas). Selain tugas kelalu lintasan, para anggota Banser ini juga sudah terlatih dalam melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan maupun penanganan darurat bencana alam.
Mereka disiagakan di tempat-tempat strategis, seperti daerah rawan kecelakaan, terminal, stasiun, pelabuhan dan tempat- tempat wisata yang bakal dipadati saat libur Lebaran. Harapannya, anggota Banser bisa membanti pemerintah dalam mengurai kemacetan yang sudah pasti terjadi setiap hajat mudik Lebaran dilakukan," kata dia.
Hasyim juga menyampaikan, pendirian Posko Banser merupakan kegiatan tahunan selama masa mudik Lebaran. Untuk Lebaran kali ini diambil tema 'Istirahat untuk Selamat'. Posko Banser ini, sebagian besar berbasis di mushala, masjid, pesantren, dan kantor Nadhlatul Ulama (NU), di sepanjang jalur mudik Lebaran.
Posko Banser menyediakan informasi lalu lintas yang dibutuhkan pemudik, antara lain jalur alternatif, tempat peristirahatan, tempat shalat. Selain itu juga disiapkan tenaga kesehatan. Posko juga menyeiakan hidangan takjil bagi pemudik yang ingin beristirahat sambil menunggu saat berbuka puasa. Setiap posko akan dijaga oleh 30 orang anggota Banser setiap harinya dan ditambah dengan personel cadangan.