REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan Thomas Lembong hari ini ikut berinfaq lewat badan amil zakat nasional (Baznas), meski ia bukan seorang Muslim.
Bersama ratusan pejabat pemerintah lainnya, ia berpartisipasi memberikan sebagian hartanya dalam kegiatan zakat dan infaq berjamaah di Istana Negara.
Kepada wartawan, Mendag mengaku kagum dengan sistem zakat yang ada di Islam. Dia menuturkan, sebelum gerakan zakat berjamaah di Istana dimulai, ia ikut mendengarkan paparan dari Ketua Baznas Bambang Sudibyo yang menyebut bahwa dana zakat dan infaq akan disalurkan pada mustahiq lewat program-program bermanfaat.
"Saya kagum sekali tadi ada arahan-arahan misalnya golongan yang punya semangat berusaha, diberikan modal kerja untuk bisa berwiraswasta. Sementara kalangan yang sangat miskin kita harus dorong untuk pemenuhan konsumsi, nutrisi, pendidikan dan sebagainya. Saya kira sudah sangat benar," ujarnya, Kamis (30/6).
Baca juga, Ini Tradisi Baru di Istana, Bayar Zakat Berjamaah.
Ini memang merupakan pertama kalinya Istana menggelar kegiatan zakat berjamaah yang diikuti para menteri dan pejabat eselon I. Kegiatan ini dicetuskan oleh Presiden Jokowi yang ingin agar zakat menjadi gerakan nasional. Karenanya, Jokowi memulai dengan menggerakkan pejabat pemerintahan untuk membayarkan zakatnya beramai-ramai dengan harapan dapat memberi contoh yang baik pada masyarakat.
Jokowi sendiri, dalam kegiatan tersebut, hadir bersama Wapres Jusuf Kalla untuk menyaksikan para jajarannya menunaikan zakat. Presiden juga menerima Nomor Pokok Wajib Zakat (NPWZ) dari Baznas.