Kapolri Prediksi Jumlah Pemudik Meningkat Hingga 17,6 Juta Orang

Rep: mabruroh/ Red: Damanhuri Zuhri

Kamis 30 Jun 2016 10:11 WIB

Kendaraan pemudik mulai melintas di Jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (26/6). Foto: Antara/Oky Lukmansyah Kendaraan pemudik mulai melintas di Jalur Pantura, Tegal, Jawa Tengah, Minggu (26/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Badrodin Haiti memprediksi jumlah pemudik pada libur Idul Fitri 2016 ini meningkat. Adapun prediksinya yakni sebanyak 17,6 juta orang menggunakan angkutan umum.

"Prediksinya jumlah pemudik yang menggunakan angkutan umum 17,6 juta orang," ujar Badrodin di lapangan Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (30/6).

Kapolri merincikan 17,6 juta pengguna angkutan umum tersebut yakni terdiri dari penumpang angkutan jalan, angkutan penyebrangan, kereta api, angkutan laut dan angkutan udara.

Sedangkan jumlah pemudik yang menggunakan kendaraan mobil pribadi diprediksi sebanyak 2,4 juta kendaraan dan jumlah pemudik sepeda motor sebanyak 5,6 juta kendaraan. "Puncak arus mudik lebaran untuk semua moda transportasi tersebut diperkirakan akan terjadi pada H-4 dan arus bali pada H+3," ujar dia.

Berkaca pada operasi ketupat tahun sebelumnya, menurut Badrodin jumlah kecelakaan lalu lintas tercatat sebanyak 3.048 kasus dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 646 jiwa. Korban luka berat sebanyak 1.057 jiwa dan korban luka ringan sebanyak 3.891 jiwa.

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan kejadian kecelakaan lalu lintas, kata Badrodin, salah satunya karena kurang disiplin pengendara dalam mematuhi aturan berlalu lintas. "Masih ada pemudik yang tidak memerhatikan kelaikan kendaraanya," ujar dia.

Selain utu faktor lain juga menurut Badrodin yakni seperti masih ditemukan kerusakan jalan, kurangnya fasilitas dan sarana prasarana jalan pada jalur yang dilalui pemudik. Kemudian pengaruh perubahan cuaca saat mudik dan juga stamina pengemudi yang tidak dalam kondisi sehat atau mudah lelah.

"Mencermati berbagai faktor tersebut kita berkewajiban untuk melakukan langkah antisipatif melalui tindakan pereentif, preventif maupun penegakan hukum serta didukung dengan kerjasama sinergis dengan pemberdayaan unsur terkait maupun mitra kamtibnas lainnya guna meminimalisir kecelakaan lalu lintas," ujar Badrodin.

Terpopuler