REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Perolehan zakat yang dihimpun dari karyawan Bank Sumsel Babel menjelang Hari Raya Idul Fitri 1437 H mulai disalurkan oleh Badan Amil Zakat dan Sedekah (Bazis) bank milik Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dan Provinsi Bangka Belitung (Babel) tersebut.

Rabu (29/6) Direktur Utama Bank Sumsel Babel Muhammad Adil secara simbolis menyerahkan zakat dari para karyawan tersebut kepada mustahiq yang berhak menerimanya. “Per 27 Juni 2016 zakat pegawai Bank Sumsel Babel terkumpul sebesar Rp 261.826.019,'' ungkap Muhammad Adil.

Dana zakat yang dihimpun badan amil zakat tersebut, sambung Muhammad Adil, bersumber dari iuran karyawan sebesar 2,5 persen dari penghasilan bulanan yang diterima oleh para pegawai Bank Sumsel Babel.

Adil menjelaskan, jumlah zakat yang terkumpul tahun ini mengalami peningkatan dibanding tahun lalu. Peningkatan karena adanya penambahan pegawai. Selain itu terjadinya

peningkatan konjungtur daerah juga secara otomatis membuat zakat yang dihimpun ikut naik.“Zakat pegawai Bank Sumsel Babel dipotong langsung by system 2,5 persen dari income gaji yang dikumpulkan Bazis Bank Sumsel Babel.

Pengelolaannya 40 persen dikelola Bazis Bank Sumsel Babel dan 60 persen diserahkan ke Baznas Provinsi Sumsel. Menurut Muhammad Adil, yang hari ini disalurkan adalah yang 40 persen dikelola Bazis Bank Sumsel.

Pada bulan Ramadhan tahun ini penyerahan zakat dilakukan langsung Direktur Utama Bank Sumsel Babel kepada 685 anak dan 96 tenaga pengajar dari 18 panti asuhan dan yayasan pendidikan anak cacat dengan nilai total Rp206.200.000.

Selain menyalurkan zakat karyawan, Bank Sumsel Babel menyerahkan bantuan beasiswa kepada tiga orang santri penghafal Alquran dari Pondok Pesantren Aulia Cendekia sebesar Rp 29.400.000.

“Kami berharap bantuan ini bermanfaat dan harapan kami para santri ini bisa menjadi hafidz Alquran yang terbaik dan berguna bagi negara, bangsa dan umat,” kata Adil menjelaskan.

Kepada penerima zakat Direktur Utama Muhammad Adil mengharapkan zakat yang disalurkan dapat meringankan beban saudara, teman, sahabat, terutama anak didik seperti anak yatim piatu di panti asuhan.

“Mereka membutuhkan perhatian lebih apalagi jelang Hari Raya Idul Fitri yang menjadi momen bersuka cita umat muslim seluruh dunia. Paling tidak bantuan ini bisa membuat mereka tersenyum menyambut Lebaran,” ungkapnya.