REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Proyek pengerjaan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) belum dihentikan sampai dengan H-10 lebaran. Lokasi pengerjaan tol Becakayu yang berada di jalur mudik darat dikhawatirkan dapat mengganggu kelancaran lalu lintas pemudik karena menimbulkan penyempitan jalan.
Dinas Perhubungan telah meminta pengerjaan jalan tol Becakayu di Jalur Kalimalang dihentikan untuk sementara mulai H-10 lebaran. Kepala Dinas Perhubungan Kota Bekasi, Yayan Yuliana, menyatakan pekerjaan tol Becakayu yang belum selesai dan mengganggu kelancaran lalu lintas arus mudik akan dipinggirkan untuk sementara.
Hal ini untuk memberikan ruang kepada pemudik. Pengerjaan proyek jalan tol Becakayu menurut rencana akan dihentikan sampai dengan H+7 lebaran. Kendati demikian, hingga kini pengerjaan tol Becakayu yang berada di jalur mudik Sumberarta-Kalimalang ini belum dihentikan.
"Ini sedang kami komunikasikan dengan pihak Becakayu. Untuk barrier/pembatas proyek yang saat ini masih terlalu ke tengah itu, nanti kalau sudah berhenti beroperasi akan dipinggirkan untuk lebih melebarkan ruas jalan yang nanti akan dilintasi," kata Kepala Satlantas Polresta Bekasi Kota, Kompol Bayu Pratama, kepada Republika.co.id, Rabu (29/6).
Proyek pengerjaan tol Becakayu hingga kini masih berjalan dengan normal. Bayu membenarkan, menurut hasil koordinasi awal Pemkot Bekasi, proyek tol Becakayu seharusnya memang sudah dihentikan pada H-10.
Tetapi, Kasatlantas Polresta Kota Bekasi ini mengingatkan adanya kunjungan dari Presiden RI Jokowi pada 21 Juni silam ke lokasi proyek pembangunan tol Becakayu. Hal itu menurut dia ada kemungkinan berdampak pada perubahan target pengerjaan tol Becakayu.
Kendati, Bayu mengaku pihaknya belum mendapat informasi apakah ada target-target khusus yang diminta Jokowi sehingga mengharuskan pengelola proyek kejar target atau memang tetap seperti rencana semula H-10.
Apabila mungkin memang ada yang harus diselesaikan, termasuk pengecoran di sisi inspeksi Jalan Kalimalang, Bayu menegaskan, paling lambat H-5 sudah harus dihentikan. Lantaran, prediksi arus puncak kepadatan mudik lebaran 2016 dimulai pada H-5 atau 1 Juli 2016.
"Jadi mau tidak mau proyek pengerjaan tol Becakayu harus sudah dihentikan dan akses untuk ruas jalan dilebarkan kembali. Pembatas proyek/barrier sudah harus dipinggirkan," tegas Kasatlantas.
Pengerjaan tol Becakayu perlu dihentikan sementara karena dipandang dapat menghambat kelancaran selama arus mudik. Pengerjaan tol ini lantaran menyebabkan sebagian badan jalan masih bergelombang, ada lubang di kiri kanan, dan penyempitan jalan.