Mudik Lebih Awal dengan Bus untuk Hindari Macet

Rep: rahmat fajar/ Red: Damanhuri Zuhri

Selasa 28 Jun 2016 15:57 WIB

Armada Bus Lebaran Foto: Prayogi/rep Armada Bus Lebaran

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Meskipun Hari Raya Idul Fitri 1437 Hijriyah tinggal delapan hari lagi, namun belum tampak lonjakan penumpang di sejumlah terminal bus di Jakarta. Pantauan Republika di terminal bus Pulogadung dan Rawamangun masih sepi penumpang.

Di terminal Pulogadung banyak bus baik untuk tujuan ke beberapa daerah di Jawa maupun Sumatera masih sepi penumpang. Termasuk di terminal bus Rawamangun. Suyono (52), warga Wonosari Jawa Tengah, memilih mudik lebih awal.

"Lebih mudah juga kalau naik bus bisa kapan saja langsung ke sini (terminal)," ungkap Suyono kepada Republika ketika ditemui di Terminal Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (28/6).

Meskipun pulang lebih awal, katanya, harga tiket sudah naik. Pada hari biasa tiket untuk Wonosari seharga Rp 175 ribu. Sedangkan saat ini Rp 235 ribu. Suyono pulang ke Wonosari seorang diri. Tinggal di Jakarta sejak 1990 dan bekerja sebagai penjaga rumah di Perumahan Pulo Indah.

Melakukan perjalanan jauh, Suyono selalu bersedia obat-obatan agar tidak masuk angin. Suyono juga selalu mudik lebih cepat untuk menhindari kemacetan. Hal sama dilakukan Ita (26).

Ita memilih lebih cepat karena ingin segera bertemu dengan keluarganya di Lampung. Terlebih kerjaannya sebagai penjaga toko sudah libur. "Biar cepat bertemua keluarga, gak macet juga," ungkapnya semringah.

Nurhaeiyah (34), salah satu pemudik yang akan menuju Jember, Jawa Timur. Dia memilih pulang lebih awal karena kerjaannya sudah libur. "Tiketnya sudah dibelikan bos saya sama baliknya ke Jakarta," tutur Nur kepada Republika, di Terminal Rawamangun.