REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Investigator KNKT Capt. Nurcahyo mengatakan, berdasarkan data yang ada, penyebab utama kecelakaan saat mudik dan balik akibat kelelahan pengemudi.
"Kelelahan, atau dalam istilah kesehatan disebut fatigue menyebabkan penurunan kinerja berupa penurunan kemampuan memperkirakan jarak atau kecepatan, pengambilan keputusan dan reaksi motorik," katanya.
Ia menambahkan, kelelahan umumnya disebabkan karena gangguan tidur atau kurang tidur (istirahat) sebagai akibat kerja berkepanjangan atau bangun terlalu pagi.
Kelelahan dan penurunan kinerja akan muncul jika kita sudah terjaga lebih dari 16 jam dan akan menjadi berlipat setelah 18 jam.
Ia memberikan sejumlah tips bagi para pemudik sebagai antisipasi, pertama, istirahat cukup dengan tidur 7 jam sampai 8 jam sebelum mulai perjalanan. "Jika merencanakan perjalanan malam, tidur siang sangat dianjurkan," lanjutnya.
Kemudian, pemudik diimbau istirahat setiap 4 jam bagi pengemudi mobil dan 2 jam bagi pengendara sepeda motor. "Saat istirahat, lakukan gerakan fisik seperti peregangan (stretching)," imbaunya.
Selain itu, mengobrol membantu mengurangi ngantuk. Serta, jangan makan nasi berlebihan. Nasi adalah karbohidrat complex yang sulit dicerna. Itulah penyebab kita ngantuk setelah makan siang.
Jika mengantuk, ia minta pemudik, tidurlah sebentar (napping) sekitar 20 menit untuk memulihkan kebugaran. "Keselamatan kita dan penumpang sangat penting. Utamakan keselamatan," tegas dia.