REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei dari Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKopi) mengatakan sebanyak 86 persen masyarakat Jakarta lebih memilih mudik dengan menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan moda transportasi umum.
"Survei tentang hal ini untuk memberikan masukan bagi masyarakat dan pemerintah tentang bagaimana masyarakat Jakarta menyikapi hal yang terkait dengan Lebaran tahun ini," kata juru bicara lembaga KedaiKopi, Hendri Satrio, Senin (27/6).
Responden adalah penduduk Jakarta berusia 25 tahun ke atas atau sudah menikah saat survei dilakukan. Total 400 responden yang tersebar secara proporsional dilibatkan dalam survei ini. Tingkat kepercayaan survei 95 persen dengan margin of error sekitar 4,9 persen.
Hendri mengatakan dari 400 responden, 86 persen diantaranya memiliki rencana untuk mudik pada Lebaran tahun ini. Waktu yang dipilih untuk mudik adalah beragam, ada yang H-7 (32,3 persen), H-3 (28,6 persen), H-1 (12,5 persen), H+1 (8,9 persen) dan pada hari H (6 persen) serta rencana lainnya termasuk yang berencana mudik jauh hari pada H-10 (5,5 persen) sementara sisanya belum memutuskan.
"Pemerintah disarankan tetap melakukan rekayasa lalu lintas termasuk pengaturan keluar masuk rest area di jalan tol. Selain itu sebaiknya masyarakat mengatur rencana keberangkatan agar tidak terjebak kemacetan panjang," kata Hendri.
Terkait moda transportasi yang digunakan untuk mudik, 40,4 persen responden berencana menggunakan kendaraan pribadi (27,9 persen mobil pribadi, 10,2 persen motor, 2,3 persen mobil sewaan). Sisanya menggunakan moda transportasi umum yang didominasi pesawat (19 persen), kereta eksekutif (10,4 persen), bis ekonomi (9,9 persen), kereta ekonomi (9,6 persen), bis eksekutif (7,8 persen), kapal laut (1,6 persen) dan lainnya.