Sidang Itsbat 4 Juli Berlangsung Tertutup

Rep: reja irfa widodo/ Red: Damanhuri Zuhri

Senin 27 Jun 2016 17:42 WIB

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) didampingi Ketua MUI Pusat Ma’ruf Amin memberikan keterangan pers mengenai sidang Itsbat awal Ramadhan, Ahad (5/6) malam di Jakarta. (Republika / Darmawan) Foto: Republika/ Darmawan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kanan) didampingi Ketua MUI Pusat Ma’ruf Amin memberikan keterangan pers mengenai sidang Itsbat awal Ramadhan, Ahad (5/6) malam di Jakarta. (Republika / Darmawan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama rencananya akan menggelar sidang itsbat (penetapan) awal bulan Syawal 1437 H pada Senin (4/7) mendatang.

Dengan menggunakan mekanisme sidang itsbat, Kemenang melalui Ditjen Bimas Islam akan menetapkan berakhirnya bulan Ramadan 1437 Hijriyah dan Hari Raya Idul Fitri 1 Syawal 1437 H.

Menurut Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais-Binsyar), Muhammad Thambrin, sidang itsbat akan digelar Senin, 4 Juli 2016 M, bertempat di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jalan MH Thamrin No.6, Jakarta Pusat.

Thambrin mengungkapkan, sidang itsbat itu akan dihadiri sejumlah Duta Besar negara-negara sahabat, Ketua Komisi VIII DPR RI, Mahkamah Agung (MA), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Sidang itsbat ini juga bakal dihadiri perwakilan dari sejumlah lembaga negara, seperti Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Badan Informasi Geospasial (BIG), Bosscha Institut Teknologi Bandung (ITB), Planetarium.

Tidak hanya itu, hadir pula pakar Falak dari Ormas-ormas Islam, pejabat eselon I dan II Kemenag, dan tim Hisab dan Rukyat Kemenag.

Thambrin mengungkapkan, kehadiran para tamu undangan tersebut merupakan penanda, sidang itsbat sebagai perwujudan kebersamaan Kemenenag selaku Pemerintah dengan Ormas Islam dan instansi terkait.

''Sidang itsbat merupakan wujud kebersamaan Kemenag, Ormas Islam, dan instansi terkait dalam mengambil keputusan, yang hasilnya diharapkan bisa dilaksanakan bersama,'' kata Thambrin dalam keterangan resmi yang diterima Republika, Senin (27/6).

Sidang itsbat akan dimulai pukul 17.00 WIB, yang diawali dengan pemaparan dari tim Hisab dan Rukyat Kemenag tentang posisi Hilal jelang awal Syawal 1437 H. Sementara proses sidang itsbatnya, lanjut Thambrin, baru akan digelar selepas Salat Maghrib, atau setelah adanya laporan hasil rukyatul hilal dari lokasi pemantaian.

''Nantinya, hasil rukyatul hilal dan data hisab posisi hilal awal Syawal 1437 akan dimusyawarahkan dalam sidang itsbat awal Syawal. Untuk kemudian diambil keputusan penentuan awal Syawal 1437 H,'' ujar Thambrin.

Thambrin menambahkan, sidang itsbat akan berlangsung secara tertutup, seperti sidang itsbat yang dilakukan pada awal Ramadan. ''Tapi hasilnya akan disampaikan secara terbuka dalam konferensi pers setelah sidang,'' tutur Thambrin.

Dalam memantau hilal awal Syawal 1437 H, Kemenag menurunkan sejumlah tim pemantau hilal. Tim tersebut tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Tim tersebut berasal dari petugas Kanwil Kemenag dan Kemenang Kabupaten/Kota, yang berkerjasama dengan Pengadilan Agama, Ormas Islam, dan instansi terkait setempat.