REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menghadapi arus mudik, Pemkab Sleman terus bebenah. Termasuk menyiagakan kesiapan sejumlah sarana publik bagi masyarakat. Setidaknya da dua sarana penting yang disiagakan, yakni sarana kesehatan dan angkutan umum.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sleman, Mafilindati Nuraini menuturkan, seperti tahun lalu, seluruh Puskesmas di kabupaten setempat beroperasi selama 24 jam.
"Jam operasional ini berlangsung dari H-3 hingga H+3 Idul Fitri," tutur perempuan yang akrab disapa Linda itu pada Republika, Senin (27/6).
Selain itu, Posko Kesehatan di setiap Puskesmas mulai disiagakan sejak H-7 sampai H+7 Lebaran. Menurut Linda, tindakan tersebut dilakukan sebagai bentuk kewaspadaan dari Pemkab terkait untuk mengantisipasi situasi darurat yang biasa terjadi di saat mudik.
Adapun penjagaan di posko kesehatan dan Puskesmas selama 24 jam akan dilakukan secara bergantian oleh petugas. Penjadwalan piket petugas kesehatan sendiri langsung diatur oleh manajemen Puskesmas. Dinkes Sleman sendiri bertanggungjawab untuk mengawasi keberlangsungan jam operasional tersebut secara keseluruhan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Sleman, Agoes Soesilo Endiarto mengemukakan, untuk mendukung kelancaran arus mudik tahun ini pihaknya telah menyiagakan puluhan personilnya di berbagai titik pantau.
"Ada 48 personel yang kami sebar di Terminal Jombor, 10 personel di pos Jalan Magelang, masing-masing tiga petugas di Terminal Concat (Condongcatur), Terminal Prambanan, dan Terminal Pakem, serta dua personil di Terminal Gamping," paparnya menjelaskan.
Titik pengendalian terpadu tetap dipusatkan di Terminal Jombor, karena terminal ini merupakan titik keberangkatan dan kedatangan para pemudik. Adapun sub terminal yang tetap dipantau kondisinya meliputi Terminal Pakem, Condong Catur, Prambanan dan Gamping.
Agoes mengatakan, angkutan mudik yang disiapkan di Terminal Jombor tahun ini berjumlah 254 kendaraan. Angka tersebut meliputi angkutan antar kota antar provinsi (AKAP) sebanyak 144 unit, angkutan antar kota dalam provinsi (AKDP) 68 unit, angkutan perkotaan 15 unit, dan angkutan pedesaan 27 unit, dengan kapasitas angkut 7.586 penumpang.
"Sedangkan di Terminal Condong Catur sebanyak 66 armada kapasitas 1.236 penumpang, Gamping 73 armada untuk 1.213 penumpang, Pakem 54 armada 816 penumpang, dan Prambanan 39 armada berkapasitas 550 penumpang," papar Agoes.
(Baca juga: Jika Cuaca Buruk Waktu Mudik, Kapal dan Pesawat Lebih Baik Delay)