H-10 Lebaran, Keamanan Makkah Diperketat

Rep: Dwina Agustin/ Red: M Akbar

Senin 27 Jun 2016 03:01 WIB

Suasana Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi Foto: ROL/Sadly Rachman Suasana Kabah di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Pertahanan Sipil Makkah telah mempersiapkan situasi darurat. Kondisi tersebut semakin diperhitungkan memasuki hari-hari terakhir di bulan Ramadhan.

Petugas Pertahanan Sipil mengatakan koordinasi dan integrasi dengan semua badan telah dilakukan. Mereka melakukan persiapan yang matang untuk merencanakan langkah-langkah menghadapi kondisi darurat.

Koordinasi dan intergrasi antar badan pemerintahan yang saling berhubungan ini berada di bawah Pusat Komando dan Kontrol. Setiap perwakilan seluruh instasi telah bergabung sejak awal bulan Ramadhan.

"Pertahanan Sipil rencana mencakup sejumlah fitur dasar. Yang pertama adalah salah satu pelindung yang melibatkan operasi pemeriksaan semua hotel dan perumahan peziarah fasilitas perumahan," ujar Direktur Pertahanan Sipil di Makkah Brig. Jenderal Ahmed Al-Delaiwi dikutip dari Arabnews, Senin (27/6).

Di samping itu, semua situs lain dan lokasi yang sering dikunjungi oleh jamaah umroh, seperti mal dan restoran juga tidak luput dari pemeriksaan, Petugas memastikan jamah telah memahami persyaratan untuk menunjang keselamatan.

"Semua tenaga kerja dan tim dilengkapi dengan mesin dan peralatan akan dikerahkan jika diperlukan untuk menghadapi semua bahaya yang mungkin, terutama selama 10 hari terakhir bulan Ramadhan, dan Jumat, pada malam ke 27, yang biasanya mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah jamaah," kata Al-Delawi.

Direktur keamanan manajemen Pertahanan Sipil di Makkah Kolonel Abdullah bin Eid Al-Qurashi mengatakan, persiapan untuk 10 hari terakhir bulan Ramadhan termasuk mengintensifkan tur inspeksi ke fasilitas asrama, restoran dan gudang untuk memeriksa pelanggaran yang mungkin menimbulkan ancaman untuk keselamatan para tamu dan jamaah. Jika ditemukan hal yang ganjil, hukuman seperti denda pemotongan pasoka air dna listrik akan diberlakukan.

Direktur Departemen Perlindungan Sipil, Mayor. Ali bin Afif, mengatakan sejumlah tim telah ditugaskan untuk memantau dan mengukur emisi karbon dan polutan di kota suci. Data yang sudah dikumpulkan kemudian diteruskan pada badan berwenang sehingga dapat diambil tindakan.

Jika terjadi kondisi udara yang tidak stabil atau diambang batas, maka prosedur pencegahan akan diambil. Mereka akan mencegah jamaah untuk menggunakan terowongan dan dilakukan operasi ventilasi dan desinfeksi.

Terpopuler