REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Memasuki H-10 Lebaran, Stasiun Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten mulai ramai pemudik untuk pulang kampung lebih awal guna menghindari kepadatan penumpang seperti tahun sebelumnya.

Berdasarkan pantauan, Ahad (26/6), menunjukan pemudik memadati areal Stasiun Rangkasbitung setelah kedatangan KA dari Stasiun Serpong, Kebayoran, Palmerah, Tanahabang, Duri dan Angke. Kebanyakan pemudik bekerja di wilayah Tangerang dan Jakarta untuk berlebaran di kampung halamannya di Kabupaten Lebak, Pandeglang dan Serang.

Salah seorang pemudik, Mulyanah (30 tahun), warga Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak mengaku dirinya mudik lebih awal karena tidak terjebak kemacetan maupun penumpukan penumpang. Biasanya, pengalaman tahun lalu mudik ke kampung halaman melalui Stasiun Tanahabang, Jakarta saling berdesakan.

Karena itu, dirinya memutuskan mudik lebih awal guna menghindari penumpukan penumpang tersebut.

Selain itu, keuntungan mudik lebih awal bisa berkumpul dengan anggota keluarga dengan waktu panjang.

"Kami merasa senang bisa mudik ke kampung dengan membawa oleh-oleh Lebaran," kata Mulyanah usai turun dari KA Rangkasjaya.

Begitu juga Kosim (35 tahun) warga Cibadak Kabupaten Lebak mengaku dirinya bersama tiga rekannya dengan membawa tas besar mudik lebih awal dengan alasan tidak begitu padat penumpang juga berjalan lancar.

"Kami memilih mudik lebih awal dan malas jika mudik saling berdesakan,seperti tahun lalu," katanya.

Kepala Stasiun Rangkasbitung Andri mengatakan pihaknya menyiapkan sebanyak sembilan kereta api dengan keberangkatan dan kedatangan untuk melayani angkutan Lebaran 2016. Pemberangkatan dari Stasiun Rangkasbitung menuju Serpong-Jakarta pukul 04.15 WIB dan berakhir pada pukul 15.30 WIB.

Selain itu juga jurusan Rangkasbitung-Serang-Cilegon-Merak.

Dari sembilan KA tersebut di antaranya enam KA lokal dan tiga KA Ekpres seperti Rangkasjaya, Kalimaya, dan Krakatau. "Kami berkomitmen semua penumpang terlayani dengan baik tanpa saling berdesak-desakan," katanya.

Baca juga: Waspadai 17 Titik Rawan Macet Jalur Cileunyi-Nagreg