Di Bogor, Pedagang Pasar Kasih THR kepada Pembeli

Red: M Akbar

Ahad 26 Jun 2016 10:26 WIB

Pedagang Kue menata barang dagangangannya sambil menunggu pembeli di kios semi permanen di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Senin (20/6). Foto: Republika/Rahmawaty La'lang Pedagang Kue menata barang dagangangannya sambil menunggu pembeli di kios semi permanen di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, Senin (20/6).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pedagang Pasar Jambu Dua Kota Bogor Provinsi Jawa Barat memiliki tradisi unik membagi-bagikan bingkisan yang disebut tunjangan hari raya (THR) kepada pelanggan setianya setiap menjelang Lebaran.

Menurut Kiki, pemilik Kios Baraya, di Pasar Jambu Dua, Ahad (26/6), pembagian bingkisan hari raya tersebut sudah menjadi tradisi yang terus dipertahankan oleh para pedagang.

"Sudah jadi tradisi, sejak kapan mulainya saya kurang tahu. Yang pasti sudah enam tahun saya berjualan di sini, setiap tahun pasti disiapkan," kata Kiki yang juga pedagang sayuran itu pula.

Bingkisan THR yang diberikan beragam, mulai paket sembako, makanan kalengan, sirop, hingga mukena, dan baju koko.

Upaya menjaga tradisi tersebut dilakukan umumnya pedagang yang sudah mempersiapkan puluhan paket bingkisan THR sejak awal Ramadan. Biasanya paket tersebut dibagikan seminggu sebelum Idul Fitri.

"Saya sudah siapkan 25 paket, isinya kue kaleng, sirop, dan makanan ringan," kata Kiki lagi.

Hampir semua pedagang di Pasar Jambu Dua melakukan tradisi bagi-bagi THR kepada pelanggan tetapnya.

Pembagian THR tersebut menjadi upaya para pedagang mempertahankan pelanggan agar tidak berpindah ke yang lain.

"Ini sudah tradisi, menjaga pelanggan supaya tidak pindah ke yang lain," kata Haji Ali, pemilik Kios Buah Jokotole.

Haji Ali menyiapkan 40 paket bingkisan THR yang terdiri dari mukena dan peralatan salat. Paket THR tersebut ia beli dari Tanah Abang khusus untuk pelanggannya yang kebanyakan penjual buah.

Penyediaan bingkisan THR tersebut, membuat para pedagang rela menyisihkan sebagian keuntungan dari jual beli selama setahun ini.

"Hitung-hitung untuk sedekah, menjaga silaturahmi agar pedagang dan pembeli saling menjaga hubungan baik," katanya lagi.

Menurut Ali, bingkisan THR diberikan khusus kepada pembeli yang sudah menjadi langganannya. Mudah bagi pedagang untuk mengenal siapa saja pembeli setianya. Kebanyakan pelanggan para pedagang tersebut juga berprofesi sebagai pedagang.

Seperti pelanggan pedagang sayuran adalah pemilik warung nasi, warteg, maupun warung mi. Begitu juga pedagang buah memiliki pelanggan penjual buah keliling.

"Kalau pembeli yang cuma sekali dua kali belanja belum kami kasih. Khusus pelanggan yang sering belanja, kami hafal siapa saja pelanggan itu," katanya pula.

Titi (32), pedagang warung nasi di Jl Menteng menjadi pelanggan tetap pedagang di Pasar Jambu Dua.

Setiap menjelang lebaran, ia bisa mendapatkan lebih dari tiga paket THR.

"Pedagang Jambu Dua baik-baik, setiap lebaran pasti bagi-bagi THR, saya kadang suka ngumpulin, dapat mukena, baju koko, sampai makanan kalengan, Alhamdulillah rezeki," kata dia.

Pasar Jambu dua terletak di belakang Plaza Jambu Dua, dan operasional pasar ini malam hari mulai dari pukul 19.00 WIB sampai dengan 22.00 WIB.

Pada umumnya, warung di pasar ini tidak pernah tutup dan selalu buka 24 jam. Hanya saja aktif pada sore hingga malam hari. Belanja di pasar ini juga memuaskan, mengingat barang yang dijual terbilang komplit serta segar-segar, tidak kalah dengan pasar modern.