REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan meninjau kegiatan arus mudik di Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (25/6) siang. Dalam kesempatan itu, Jonan meninjau secara langsung persiapan keberangkatan KM Sinabung tujuan Surabaya-Makasar.
Jonan tiba di Terminal Penumpang sekitar pukul 12.45 WIB. Ia langsung menuju KM Sinabung yang diberangkatkan pukul 13.00 WIB. Di dalam kapal, Jonan sempat bertanya kepada salah satu penumpang terkait alasan mudik munggunakan moda kapal laut dan harga tiket.
Penumpang yang bernama Muti (48 tahun) tersebut mengaku tujuan mudiknya ke Kota Baubau Provinsi Sulawesi Tenggara. Wanita berkerudung ini menyebutkan alasan mudik menggunakan kapal laut karena harga tiket yang terjangkau yakni Rp 380 ribu dibandingkan tiket pesawat yang mencapai lebih dari Rp 1 juta.
Selanjutnya, Jonan juga meninjau persiapan sisi keamanan kapal seperti sekoci dan kapal karet. "Sudah oke, sudah dicoba sekocinya bisa dihidupkan. Kapal karet juga sudah dicoba. Masa berlakunya masih jalan," ucap Jonan kepada wartawan seusai meninjau persiapan keberangkatan KM Sinabung.
Menurutnya, secara keseluruhan KM sinabung sudah sesuai standar dan layak dioperasionalkan untuk angkutan mudik lebaran. "Temuan ada tapi sudah diperbaiki, kalau belum ya tidak boleh jalan," imbuhnya.
Jonan menambahkan, jumlah penumpang yang menggunakan moda transportasi kapal laut selama arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini sekitar 1 juta orang. Ia memperkirakan jumlah tersebut naik tujuh persen dibandingkan tahun lalu. Terkait kemungkinan kapal kelebihan muatan atau overload, menurutnya, pemerintah melalui PT Pelni memberikan toleransi.
Misalnya, kapasitas normal muatan kapal sebanyak 1.900 penumpang, diberi toleransi untuk mengangkut maksimal 3.120 penumpang asal tidak membawa cargo. "Kalau lebih dari itu penumpangnya pakai kapal lain aja atau menunggu," ucap Jonan.
Kepala Kantor PT Pelni Cabang Pelni, Presda Simangasing menyatakan puncak arus mudik di Pelabuhan Tanjung Perak terjadi pada H-7 sebelum lebaran. Ia menggambarkan, pada KM Sinabung yang bersandar hari ini, dari kapasitas 1.900 penumpang hanya dinaiki oleh 795 penumpang.
"Puncak arus mudik nanti biasanya didominasi oleh pemudik dari daerah perkebunan dan pertambangan misalnya Sampit, Kumai dan Balikpapan," ucapnya.