REPUBLIKA.CO.ID, KUTA -- Otoritas Bandara Wilayah IV Bali dan Nusa Tenggara mengintensifkan pemeriksaan armada pesawat udara di wilayah setempat menghadapi arus mudik dan balik Lebaran. "Pemeriksaan ini untuk memastikan kelaikan terbang pesawat," kata Kepala Otoritas Bandara Wilayah IV Yusfandri Gona di Bandara Ngurah Rai di kawasan Kuta, Kabupaten Badung, Sabtu (25/6).
Menurut dia, pemeriksaan itu lebih intensif dilakukan mulai 6 Juni hingga 17 Juli 2016. Hingga kini sudah ada sekitar 130 pesawat yang dicek kelayakan dan kelaikan terbangnya di luar pemeriksaan rutin yang selalu dilakukan sebelum pesawat tersebut tinggal landas.
Dari sekitar 130 pesawat, 63 pemeriksaan pesawat terbang di antaranya dilaksanakan di Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali. Selain di Pulau Dewata, pemeriksaan pesawat dilakukan di wilayah lain di antaranya Bandara Bima, Bandara Maumere, Bandara Lombok, Bandara Kupang dan Bandara Labuan Bajo. "Kami akan terus memeriksa dan jumlahnya akan bertambah," imbuh Yusfandri.
Dari hasil pemeriksaan pesawat terbang sejauh ini dalam kondisi baik dan apabila ada masalah maka pihaknya akan melarang terbang pesawat itu atau grounded. Otoritas Bandara bersama pengelola bandara berupaya memberikan pelayanan maksimal terutama di saat lalu lintas penerbangan yang cukup padat saat musim mudik dan balik lebaran.
Pihaknya bersama PT Angkasa Pura juga ingin memastikan kesiapan dan kelancaran arus mudik dan balik lebaran dengan mendirikan posko terpadu di sekitar 35 bandara di Tanah Air. Dalam posko tersebut melibatkan personel gabungan. Untuk di Bandara Ngurah Rai petugas yang terlibat di antaranya dari Angkasa Pura I, Otoritas Bandara, TNI AU, TNI AL, Polsek Kawasan Udara Ngurah Rai, AirNav, Kantor Kesehatan Pelabuhan, Basarnas, Satpol PP dan Brimob sebanyak 1.500 personel.