REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perhubungan Ignasius Jonan menyebutkan ada dua arahan penting yang disampaikan Presiden Joko Widodo terkait arus mudik lebaran 2016. Saat memimpin upacara kesiapan operasi lebaran di halaman Kantor Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Jumat (24/6) pagi ini, Jonan menyampaikan arahan tersebut di hadapan berbagai unsur dan pihak yang akan terkait langsung dengan arus mudik lebaran.
Jonan mengatakan, mendapat dua arahan dari Presiden Jokowi. "Sesuai arahan Bapak Presiden ada dua hal yang harus dilakukan. Pertama, menghilangkan kemacetan dalam arus mudik dan balik. Ini tugas berat sekali," ujarnya.
Ia menilai, kemacetan pada umumnya terjadi di transportasi berbasis darat atau jalan raya. Untuk itu, ia meminta bantuan dan kerja sama dari pihak terkait seperti Polri dan pemerintah daerah.
"Saya mohon Korlantas bisa bekerja sama lebih baik. Saya juga sudah minta dirjen darat hubungi semua dishub dan pemda bahu membahu hilangkan kemacetan di jalan raya," ungkapnya.
Arahan kedua ialah meningkatkan keselamatan selama arus mudik dan balik. "Tahun lalu dengan masa operasi H-7 sampai H+7 terhitung korban meninggal lebih dari 700 jiwa semuanya di jalan raya. Ini tugas hesar walau pun enggak ada operasi lebaran jumlah meninggal lebih banyak," lanjutnya.
Ia meminta, Korlantas menindak tegas setiap pelanggaran. Termasuk menilang. "Kalau ada yang enggak tertib harus ditilang," katanya menegaskan.