REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masjid Istiqlal mempersilakan jamaah iktikaf membawa makanan sahur. Selain itu, pihak masjid pun meminta jamaah menjaga kebersihan selama iktikaf.
Ketua Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI), Muzammil Basyuni mengatakan, pihak pengelola masjid tidak menyediakan menu sahur lantaran kesulitan memperkirakan jumlah jamaah yang datang. Apalagi jamaah yang datang tak hanya dari Jakarta tetapi juga Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
"Bahkan Warga Negara Asing (WNA) beragama Islam pun turu beribadah di Masjid Istiqlal," kata dia kepada Republika.co.id, Rabu kemarin.
Karena itu, lanjutnya, pihak masjid memilih untuk menimbulkan manfaat buka mengejar mudharat. Selain, membolehkan jamaah membawa makan sendiri, juga mempersilakan para pedagang menjajakan dagangan saat sahur.
“Kami sudah berkoordinasi dengan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan pihak kepolisian setempat untuk membantu menjaga ketertiban umum, khususnya mengingatkan para pedagang agar tetap menjaga keamanan dan kenyamanan lingkungan ketika berjualan. Alhamdulillah hal ini sudah kami terapkan saat berbuka puasa. Banyak para pedagang yang menjajakan dagangannya,” kata alumnus Pesantren Gontor ini.
Berdasarkan pantauan Republika.co.id, usai melaksanakan shalat magrib berjamaah, para pedagang mulai menjajakan dagangannya di depan pintu Al-Fattah hingga ke pintu gerbang Masjid Istiqlal yang berseberangan dengan Gereja Kathedral Jakarta.