Tiga Sikap Umat Islam Terhadap Alquran

Red: Irwan Kelana

Rabu 22 Jun 2016 14:38 WIB

Prof Dr Hamdani Anwar MA, guru besar UIN Jakarta. Foto: Irwan Kelana/Republika Prof Dr Hamdani Anwar MA, guru besar UIN Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ternyata ada tiga sikap umat Islam terhadap Alquran. Hal itu diungkapkan oleh Prof Dr Hamdani Anwar MA saat mengisi Kuliah Shubuh di Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (22/6/2016).

“Alquran diwahyukan sebagai ‘hudallinnas’, petunjuk bagi manusia. Dengan diberikannya tuntunan yang ada di dalamnya, Alquran merupakan pedoman bagi kehidupan manusia. Alquran khusus diturunkan untuk manusia, yakni sebagai petunjuk  yang memberikan kebaikan kepada manusia,” ujar Hamdani.

Sayangnya, kata Hamdani, sikap umat Islam terhadap Alquran terbagi menjadi tiga bagian. Dia lalu menyitir Alquran Surah Fathir (35) ayat 32, yang artinya, “Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka orang-orang yang menzalimi diri sendiri, ada yang pertengahan, dan apa pula yang terlebih dahulu  berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”

Kelompok pertama, ujar guru besar UIN Jakarta itu, orang yang zalim terhadap diri sendiri. Di satu sisi dia yakin Alquran wahyu Allah, percaya Alquran sebagai petunjuk Allah, namun di sisi lain masih ada sikap dan perbuatannya yang tidak sesuai dengan tuntunan Alquran.

Contohnya, kata Hamdani, Alquran menyuruh berkata benar namun dia sering berbohong. Contoh lain, Alquran menyuruh shalat  namun dia enggan shalat. “Sebaliknya yang dilarang malah dikerjakan, misalnya meminum minuma keras,” papar Hamdani.

Kelompok kedua, ujar Hamdani, adalah yang setengah-setengah. Dia yakin kebenaran Alquran, tapi hanya yang sesuai dengan kepentingan dia. Sebaliknya kalau tidak sesuai dengan selera dia, maka dia tidak percaya atau tidak mau melaksanakannya.

Hamdani memberikan contoh orang yang rajin shalat fardhu maupun sunnah, puasa wajib maupun sunnah, namun kalau disuruh membayar zakat dia enggan. “Jadi, tuntunan Alquran yang dilaksanakan hanya setengah-setengah. Dengan kata lain, kelompok ini tidak melaksanakan Alquran secara menyeluruh (kaffah),” tuturnya.

Kelompok ketiga, kata Hamdani, umat Islam yang melaksanakan semua tuntunan Alquran secara menyeluruh, tidak dipilih-pilih, semata-mata hanya mencari ridha Allah. “Kelompok ketiga inilah yang terbaik. Pertanyaannya adalah kita berada di kelompok mana?” tutur Hamdani Anwar.

Kuliah Shubuh tersebut dihadiri ratusan jamaah. Termasuk di antaranya Ketua Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa (MASK) H M Aksa Mahmud dan Pangdam Jaya Mayjen Mayjen TNI Teddy Lhaksmana.

Tadi malam, Masjid Agung Sunda Kelapa menggelar i'tikaf Malam Nuzulul Quran (malam 17 Ramadhan). Rangkaian i'tikaf tersebut antara lain diisi dengan ceramah pertama oleh KH Nur Alam Bakhtir MA (pukul 22.30-24.00), ceramah kedua oleh Ustadz Ahmad Kainama, dan qiyamullail yang dipimpin oleh imam dari Madinah, yakni Syekh Essam Al-Megjazi.

Terpopuler