REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis mengatakan di bulan Ramadhan adalah waktunya turunnya Alquran, muslim sedang berpuasa dan saat beningnya hati, Alquran turun yang disebut Nuzulul Quran. “Setiap pahala dilipatgandakan, setiap huruf 10 kali lipat pahala kebaikannya,” ujar dia.
Ada tiga tipe pembaca, pertama membaca dari aspek makhrajul huruf dan keindahan kata. Kedua, membaca melihat makna Alquran untuk diamalkan dan ketiga, membaca Alquran karena ada pengetahuan didalamnya. Terkadang yang orang ketiga ini non muslim juga bisa membacanya, tetapi orang yang nomor dua hanya orang muslim yang bisa melakukannya.
Imam Malik sengaja meliburkan pengajiannya hanya untuk membaca Alquran dan mentaburinya saat Ramadhan. Ada beberapa yang dilakukan ulama saat hafal Alquran ketika shalat dijadikan mengkhatamkan Alquran.
Beberapa ulama juga meluangkan waktu untuk membaca Alquran setelah shalat wajib. Tradisi di Indonesia biasanya malam setelah tarawih yang berjamaah atau sendiri karena waktunya lebih banyak.