Menahan Rindu Saat Puasa di Negeri Orang

Rep: Setyanavidita Livikancansera / Red: Agung Sasongko

Rabu 22 Jun 2016 02:13 WIB

Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia Foto: Republika/Agung Supriyanto Ridzki Kramadibrata, Managing Director Grab Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Puasa tahun ini terasa amat berbeda sekaligus menyenangkan bagi Ridzki Kramadibrata. Ridzki yang saat ini bertugas sebagai Managing Director Grab Indonesia merasakan atmosfer yang sama sekali baru sekaligus menyenangkan dalam menjalankan ibadah puasanya.

Hal ini tak lepas dari tugas yang baru ia emban sejak awal 2016, memimpin perusahaan rintisan yang bergerak di industri transportasi daring. Bulan puasa tahun lalu, ia terpaksa berpuasa sendiri di negeri jiran Malaysia karena tugasnya sebagai chief Operating Officer and Regional Director Air Asia.

"Tahun lalu, saya berpuasa sendirian di negeri orang, jauh dari keluarga," kenangnya. Meski prinsipnya Indonesia dan Malaysia tak terlalu beda jauh baik dari segi cuaca maupun makanan, perasaan jauh dari sanak saudara memberi kesan yang mendalam bagi Ridzki.

Menurutnya, saat itu, selain harus menahan rindu, ia juga masih harus berjibaku dengan asap yang membuat ruang gerak masyarakat Malaysia saat itu menjadi makin terbatasi. Bencana kebakaran hutan yang melanda hutan di Sumatra dan Kalimantan memang membuat banyak orang yang terkepung asap.

Tak hanya masyarakat di Indonesia yang terkena imbasnya, warga Malaysia juga ikut dampak dari kebakaran hutan yang terjadi. "Karena asap, kebanyakan kami hanya menghabiskan waktu di dalam ruangan saja," ujar Ridzki.

Kini, pria yang banyak bergelut di industri telekomunikasi di Tanah Air ini sudah bisa berpuasa dan dekat dengan keluarganya lagi karena sudah bekerja di Jakarta. "Tak hanya keluarga yang di rumah, tahun ini saya menjalani puasa yang penuh dengan excitement dengan keluarga baru saya, Grab," lanjutnya.

Menurut Ridzki, di tahun pertamanya berpuasa di Grab, suasana kekeluargaan sangat terasa. Buka puasa bersama para mitra juga telah digelar Grab untuk memperkuat silaturahim, meski tak semuanya bisa diajak berbuka bersama. "Acara berbuka bersama yang digelar di pekan pertama lalu, cukup banyak yang hadir," ujar Ridzki.

Salah satu hal yang membuat Ramadhan kali ini terasa semakin berkesan adalah adanya inisiatif dari para mitra Grab untuk membagikan takjil berupa hidangan berbuka kepada masyarakat yang melintas. Gagasan itu tanpa sepengetahuan manajemen. Inisiatif ini dilakukan di berbagai titik, dengan dikoordinasi secara mandiri para mitra. "Hal ini membuat saya dan seluruh anggota tim tentu merasa terharu," ujarnya